Setelah 20 Tahun, Di Era Iwan Setiawan Embung Persemaian Baru dilakukan Pengerukan

TARAKAN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Tarakan, gencar melakukan perbaikan, kali ini pengerukan penampungan air (Embung) Persemaian, yang selama hampir 20 tahun tahun tidak pernah dilakukan pengerukan.

Manajer Humas PDAM Tirta Alam, Sunarto menjelaskan, pengerukan di Embung persemaian dilakukan selama 2 minggu dan per hari minggu tanggal 12 Mei 2024 pukul 17.00 wita telah dinyatakan selesai. Adapun Embung Persemaian statusnya milik Pemkot Tarakan yang di Hibahkan kepada PDAM Tirta Alam Tarakan.

“Hari ini kita memulai pengisian air di Embung Persemaian, debit air yang mengalir baru 180 liter/det artinya ada penurunan debit air. Karena adanya stop sulpay dari embung persemaian dan adanya perbaikan dinding reservoir yang bocor maka debit sementara sekitar 180 ld, untuk normalnya adalah 245 ld, tapi estimasi kurang lebih 2 minggu kemungkinan normal selama tidak ada gangguan yang berarti. Misalkan mati lampu atau pipa bocor,” jelas Sunarto di temui media pada Senin (13/05/24)

Selama proses pengerukan ada beberapa wilayah yang terdampak, mengakibatkan air tidak mengalir. Sunarto menjelaskan daerah Jembatan Bongkok, Jl. Gajah Mada, Jl.Cendrawasih, sebagian Karang Balik, Selumit Darat, Jl.Bhayangkara, Jl. Mulawarman, dan beberapa daerah lain.

Sunarto menambahkan, embung akan berfungsi normal kembali setelah proses pengisian air Embung Persemaian yang terdapat 2 Embung atas dekat wana wisata dan bawah yang dilakukan pengerukan.

“Embung Persemaian ini 20 tahun tidak di keruk, bisa dibayangkan pendangkalan yang terjadi. Statusnya Embung Persemaian Milik Pemkot Tarakan yang di Hibahkan kepada PDAM Tirta Alam Tarakan. Baru di era Direktur Iwan Setiawan ada aksi, karena beliau memang orang pintar paham manajemen sehingga banyak sekali terobosannya, yang kemarin tidak bisa dikerjakan, Allhamdulilah sekarang bisa di kerjakan sampai tahun berikutnya,” ujar Sunarto.

Lanjut Sunarto, Embung Persemaian sendiri memiliki kedalaman 4 meter tetapi akibat pendangkalan/sedimentasi yang terjadi hanya mampu menampung air sedalam 1 meter.

“Pada saat hujan deras, dimana-mana banjir, satu minggu Embung sudah kering ternyata sedimenya tinggi, 2,5 meter tinggi pasir dan tanah, dan saat ini juga ada perbaikan reservoir kapasitas 1000 M3. Akan ada dampak perbaikan reservoir persemaian yang bocor, estimasi 2 minggu selesai perbaikan. Tetapi apabila hujan cukup dan embung persemaian penuh, insya Alloh 2 minggu kedepan sudah bisa produksi normal 245 Liter/det,” pungkasnya. (RD)