DENPASAR – Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai provinsi termuda di Pulau Borneo masih memiliki banyak potensi pembangunan dari pelbagai sektor mulai pengembangan infrastruktur, industri hospitality, kawasan ekspor-impor, hingga pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Untuk mempercepat pembangunan tersebut, Gubernur Kaltara Dr. (H.C.) H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum. bertemu dengan investor dari Kanada dan Polandia, Saleh Tjandra, B.Sc. dan Boris J. Bogaczewicz, MBA pada hari Ahad (5/5) di Denpasar, Bali guna mendiskusikan peluang investasi di Kaltara.
Diantara objek investasi yang dilirik oleh investor yaitu pembangunan pelabuhan perikanan, industri migas, penguatan jalur distribusi Liquefied Natural Gas (LNG), hingga melirik pengembangan ekosistem Electrical Vehicle (EV) atau biasa disebut mobil listrik.
Direncanakan kedua investor tersebut akan berkunjung ke Kaltara pada Bulan Agustus untuk meninjau lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan.
Hampir seluruh wilayah di Provinsi Kaltara menjadi objek pengembangan investasi karena masih banyak yang bisa dimanfaatkan tentunya dengan memperhatikan kondisi alam dan sumber daya manusia.
“Sumber daya alam Kaltara yang masih asri harus dirawat agar percepatan pembangunan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem,” kata Gubernur.
Begitu juga dengan pengembangan sumber daya manusia, Pemerintah Provinsi Kaltara telah melakukan kunjungan ke lokasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) milik PT. Shamrock Management Energy di Kabupaten Badung untuk meningkatkan sumber daya manusia di Kaltara agar siap bersaing di level industri mancanegara.(dkisp)