Pro Kontra Asrama Sumbawa, Alkindi Bunyikan Komentar Menggelitik

Gubernur Kaltara, DR. (H.C.) H. Zainal A. Paliwang, SH.,M.Hum., melakukan peletakan batu pertama pada hari Senin (11/03/2024) sebagai tanda akan dimulainya pembangunan asrama. Foto: dok Pemprov Kaltara.

TARAKAN – Dua minggu ini, publik Kaltara di suguhi perdebatan terkait pro kontra pembangunan asrama Mahasiswa Kalimantan Utara (Kaltara) di Sumbawa. Beberapa pihak menganggap pembangunan asrama tersebut tidak fundamental, dan lebih kearah mubazir. Tak sedikit pula yang mengapresiasi niat baik Pemprov Kaltara tersebut.

Menyikapi fenomena ini Alkindi Bilfaqih, yang merupakan aktivis nasional sekaligus komisaris BKJ ini menegaskan, bahwa Gubernur sudah sering kali menyambangi putera-puteri Kaltara di Sumbawa yang sedang mengemban sekolah tingkat lanjutan (Ngampus).

“Sayapun sudah pernah melihat langsung adik-adik yang berjuang di Sumbawa, situasi disana menyedihkan dan butuh perlakuan khusus segera, dalam bentuk keberpihakan Pemprov terhadap para mahasiswa di sana, yang jumlahnya ratusan, sementara nasib hidup mereka tidak jelas,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Alkindi menambahkan, Gubernur yang cepat tanggap dan responsif seperti ini, bukanlah tanpa sebab, jika tidak memiliki kepemimpinan yang komprehensif dan empatis, rasanya pasti mahasiswa di Sumbawa terabaikan.

“Niat baik Gubernur ini sejatinya perlu di hormati dan di apresiasi bukan malah di perdebatkan. Lagipula master plan pembangunan asrama ini sudah 2 tahun lebih dicanangkan dan di setujui bersama DPRD Provinsi, tidak berdiri sendiri, melainkan telah melewati fase kajian akademik dan pembahasan yang tidak sedikit antara eksekutif dan Legislatif,” jelasnya.

Meski demikian, Alkindi tak menampik bahwa kritik adalah bagian dari embrio demokrasi yang perlu di rawat, sebagai alat kontrol terhadap kekuasaan. Menurutnya Gubernur bukan orang yang anti kritik, dirinya seringkali melakukannya, namun senantiasa Gubernur menganggap kritik itu baik, agar perjalanan pemerintahan yang di pimpinnya berjalan dinamis dan lebih kuat lagi.

“Ini tahun politik, jangankan gubernur membangun asrama, mungkin sholat saja akan di politisir, sekedar hanya untuk berusaha menggerus elektabilitas Gubernur Zainal A Paliwang yang saat ini meroket dengan popularitas yang tinggi, Gubernur mau bangun asrama demi membantu mahasiswa Kaltara di sana, bukan mau bangun Cafe,” tegas Alkindi Bilfaqih. (R)