Alkindi Bilfaqih: Pemberitaan “Kongkalikong” Proyek Gedung DPRD-Pemprov Kaltara Dianggap Sesat

Alkindi Bilfaqih Pembina Yayasan Alhikam Cinta Indonesia. Foto Istimewa

KALTARAONE.COM – Pemberitaan terkait adanya dugaan kongkalikong Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dalam proyek pembangunan gedung DPRD dan Pemprov Kaltara pada media newspelangi.co.id, Senin (27/11/2023) dianggap sesat.

Bahkan, dalam pemberitaan tersebut orang nomor satu di Kaltara ini diduga kuat dekat dengan wanita bernama Nurawa yang mengatur dan mengendalikan dua proyek multiyears tersebut.

“Jelas pemberitaan tersebut sangat menyesatkan, membuat opini liar. Beritanya sangat tendensius, menyudutkan Gubernur Kaltara yang kita tahu sangat bersahaja dengan masyarakat,” tegas Alkindi Bilfaqih Penggagas Aliansi Merah Putih, Kamis (30/11/2023) kepada awak media.

Ia menjelaskan berita newspelangi seakan-akan membuat drakor (drama korea, Red) tanpa nara sumber yang jelas. Parahnya, menggiring secara berlebihan bawa proyek di Pemprov Kaltara diarahkan dan dikendalikan oleh satu pihak.

“Padahal jelas semua kegiatan atau proyek Pemprov Kaltara melalui mekanisme perundang-undangan. Apalagi sekarang ini semua lelang dilakukan terbuka melalui LPSE. Lucunya lagi seorang Nurawa dianggap sering mengatur DPUR-Perkim Kaltara. Jelas ini mencoreng dan menghina nama lembaga,” kesalnya.

Belum lagi, jika berbicara kode etik jurnalistik. Pemberitaan newspelangi tidak layak dikatakan sebuah produk jurnalistik karena tidak memiliki narsum yang jelas, tidak berimbang dan berupa opini.

“Ini sekarang banyak muncul media-media online yang tidak kredibel dalam penulisan produk jurnalistik. Belum lagi data nilai-nilai proyel yang dinilai keliru. Sampai bilang pinjam bendera segala, jelas hanya untuk menurunkan marwah Gubernur Kaltara,” bebernya.

Alkindi mengungkapkan, jika memang terjadi kasus korupsi di dua proyek multiyears tersebut, hendaknya melaporkan ke lembaga hukum yang berwenang.

“Anehnya lagi, kenapa tidak dari awal. Mengapa justru proyek sudah mau selesai dengan progres atau kemajuan penganggaran yang ada, baru diramaikan jelang-jelang tahun politik. Silahkan laporkan dan OTT jika memang ada tindak pidana korupsi di dalamnya. Bukan buat berita spekulan atau opini sesat,” imbuhnya.

Ia menduga berita ini sengaja di-blowup (diramaikan) untuk kepentingan politik tertentu. Pembina Yayasan Alhikam Cinta Indonesia ini juga berharap masyarakat Kaltara tidak terpancing dengan berita-berita sesat yang dapat menganggu kamtibmas maupun pembangunan di Kaltara. (Joe)