KALTARAONE.COM, TARAKAN – Saat Pak Vickner Sinaga menjabat sebagai salah satu Direktur PLN, Indonesia sedang krisis Listrik. Tuntutan masyarakat luar biasa tinggi. Otonomi daerah naik daun. Tuntutan daerah-daerah akan listrik tidak bisa diabaikan. Apalagi Indonesia Timur, yang sejak awal kesediaan listriknya memang sangat ketinggalan. Yang sejak sistem otonomi daerah berlaku, pertumbuhan ekonominya luar biasa. Kecepatannya melebihi daerah barat Nusantara.
Pak Vickner Sinaga menjadi direktur yang membawahi Indonesia Timur yang berpulau-pulau itu, yang serba jauh, yang langka listrik, bahkan langka sumber listrik, miskin batu bara, miskin gas, tidak ada bahan bakar minyak. Semua harus dikirim dari jauh. Pak Vickner Sinaga harus berjibaku dengan semua itu. Saya tahu itu karena sayalah Direktur Utama PLN saat itu.
Kalau ditotal, jumlah kilometer perjalanan Pak Vickner adalah yang terjauh dibandingkan dengan delapan Direktur lainnya. Bahkan, mungkin saja perjalanan delapan Direktur itu bila dijumlah masih kalah dengan satu perjalanan Vickner Sinaga. Pak Vickner sudah ke seluruh Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTB dan NTT, Papua Barat, Papua sampai pedalamannya yang paling jauh Kabupaten Pengunungan Bintang. Istrinya banyak ditinggal. Anak-anaknya menjadi jauh dari bapaknya. Kulitnya yang hitam bertambah hitam. Rambutnya sering telat dipotong.
Saya tidak perlu menguraikan apa saja terobosan yang dilakukan Pak Vickner Sinaga. Bacalah sendiri di Buku ini. Yang jelas, saya selalu terharu melihat jerih payahnya. Sungguh membanggakan, termasuk membanggakan almamaternya. Itulah sepenggal kata sambutan Dahlan Iskan mantan direktur utama PLN, dalam buku VICKNER “TEROBOSAN ” SINAGA, SOLUSI OUT OF THE BOX Brilian & Fenomenal.
“Buku ini ku dedikasikan kepada kedua orang yang membekaliku arti kehidupan dan cara bersikap dalam menjalaninya. Ayahku, Walter Sinaga, veteran perang yang rela menjadi orang biasa saja. Tak menuntut menjadi penerima penghargaan sebagaimana lazimnya. Memilih menjadi pamong masyarakat dan dilingkungan sosialnya, bahkan hingga akhir hidupnya.
Takjubku kepada Ibu Mendiang Marsaulina Simbolon, yang begitu tegar. Melahirkan dan membesarkan sebelas putera puteri nya. Membentuk kami semuanya, menjadi pendidik formal dan informal. Santun tidak hanya di intern keluarga, tapi untuk semua insan di lingkungan tempat berada.
Berbahagialah di keabadian, lihatlah dari kejauhan sana, Inilah, persembahanku, untuk mengenangmu, ayah ibuku, berkat doamu yang tulus, puluhan tahun hamba, diberi-Nya talenta, dan kreativitas. Terberkati menyelesaikan berbagai permasalahan maha berat dan krusial, dengan terobosan unik yang tak terpikirkan sebelumnya,” tulis Ir. Vickner Sinaga, M.M dalam buku setebal 208 halaman yang diterbitkan oleh Jansen H. Sinamo seorang Guru Etos Indonesia, Direktur Institut Darma Mahardika.
Ir. Vickner Sinaga, M.M., mengapresiasi kehadiran Ibu Andravirti Karita Ketua Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO) 1957 Kalimantan Utara (Kaltara), sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga besar warga Batak, persatuan nelayan pada peluncuran buku karyanya, acara dirangkaikan dengan buka puasa bersama, berlangsung di gedung Vickner Sinaga center, Jl. Patimura, Tarakan Tengah, Jumat (21/04/23)
Pada sambutannya Vickner menyebut, Provinsi Kaltara adalah yang terkaya saat ini di Indonesia, dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan menjadikan Provinsi Kaltara lebih unggul dibandingkan Provinsi lainnya.
“PLTA Kayan tidak ada duanya di Indonesia, Asahan, Saguling lewat. PLTA Saguling 750 MW, Asahan 550 MW. Hanya dalam waktu 4 jam bisa habis. Nantinya PLTA Kayan mampu mensuplai listrik selama 24 jam,” jelas Vickner.
Kita patut bersyukur, Kaltara disamping mempunyai kekayaan alam berlimpah juga dikarunia keberagaman yang mampu hidup rukun bersaudara.
“Saya sangat terkesan dengan Kaltara, banyak saudara saya yang sudah merantau puluhan tahun dari Danau Toba, Sumatera Utara tetapi hidup rukun. Luar biasa. Kaltara sekarang bukan Provinsi terluar, kita sekarang beranda Indonesia, mari bersama-sama kita membangun Kaltara lebih unggul dan terbaik,” tutup Ir. Vickner Sinaga, M.M yang juga pernah menjadi Wakil ketua umum Percasi Pusat mendampingi Utut Adianto. (ADV/Joe)