Peringatan dini cuaca ekstrem Dari Badan Meteorologi

Cuaca Ekstrem akan terjadi di Beberapa Wilayah Di Indonesia. Foto ilustrasi.

KALTARAONE.COM, JAKARTA – Peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Satu wilayah, yaitu Riau, berpotensi hujan disertai kilat hingga angin kencang.

Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini, Jumat (3/2/2023).

Menurut laporan dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 32 wilayah. Terdapat 31 wilayah yang akan terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

• Lampung
• Banten
• Jawa Barat
• DKI Jakarta
• Jawa Tengah
• Yogyakarta
• Jawa Timur
• Bali
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa Tenggara Timur
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Riau
• Aceh
• Sumatera Utara
• Kep. Riau
• Bengkulu
• Jambi
• Sumatera Selatan
• Kalimantan Selatan
• Sulawesi Utara
• Gorontalo
• Sulawesi Tengah
• Sulawesi Barat
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tenggara
• Maluku Utara
• Maluku
• Papua Barat
• Papua

Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Lampung. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot, tekanan udara minimum 1002 mb, dan bergerak ke arah barat.

Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.

Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1003 mb dengan arah gerak ke arah barat daya.

Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.

Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1003 mb dengan arah gerak ke arah barat daya. Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.

Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Laut China Selatan yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Laut Natuna hingga Kalimantan Barat.

Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang di Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa Barat, dari Sumatera Selatan hingga Jawa Barat.

Kemudian, dari Kalimantan Tengah hingga Sulawesi Barat, di Samudra Hindia selatan NTT, di Selat Malaka, dari Pesisir Utara Sulawesi Utara hingga Laut Maluku, dan di pesisir Timur Maluku Utara, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Jawa dan Maluku bagian selatan hingga Papua.

Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (D’Yus/*)