Gubernur Terima Audiensi Komisaris Utama PT Katama Suryabumi, Perkenalkan PKSLL

KALTARAONE.COM, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum menerima audiensi Komisaris Utama PT. Katama Suryabumi di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Lantai 1, Kamis (02/02/2023).

Didampingi Inspektur Inspektorat kaltara, Kepala Bappeda dan Litbang, Kepala Biro Pengadaan, Disnakertrans, Gubernur menyimak penyampaian PT. Katama Suryabumi tentang Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (PKSLL)

Ditemui usai melakukan audiensi, Muhammad Said Saile selaku Komisaris Utama mengatakan, bahwa gubernur menyambut baik kedatangan dirinya bersama timnya.

Ia menjelaskan tujan kedatangannya menemui orang nomor satu di Kalimantan Utara (Kaltara) ini adalah untuk memperkenalkan salah satu karya anak bangsa, PKSLL.

“Beliau sangat welcome, positif merespon apa yang telah disampaikan oleh tim. Kemudian dari peserta yang dihadiri kepala dinas mereka menganggap bahwa konstruksi ini sangat tepat di pakai di Kaltara karena sesuai dengan kondisi tanah, dan waktu pembangunannya lebih cepat dan efesien,” katanya.

Ia menjelaskan PKSLL ini merupakan kombinasi konstruksi beton pipih di sekeliling bangunan dan di tengah bangunan yang disebut rib. Pondasi ini diperuntukan untuk bangunan tanggung 2 sampai 8 lantai, bandara, jalan dan sebagainya.

“Sebagai pengalaman, APRON Bandara Juwata Tarakan juga menggunakan Sarang Laba-Laba,” ungkapnya.

Dari segi pembiayaan dan waktu, KSLL dianggap lebih efesien diterapkan di Bumi Benuanta karena material yang digunakan cukup mudah didapatkan di Kaltara. Untuk keunggulannya sendiri, pondasi ini diklaim tahan terhadap gempa.

“Kita coba mengembangkan untuk daerah Kaltara ini. Karena kondisi untuk bangunan-bangunan di Kaltara yang seharusnya menggunakan pondasi dalam. Di mana, pondasi dalam itu materialnya seperti tiang pancang itu harus didatangkan dari luar daerah sehingga memerlukan waktu mobilisasi yang cukup lama. Selain daripada itu, biayanya juga lebih hemat daripada tiang pancang bisa menghemat 10-30 persen dibandingkan konstruksi konvensional, tergantung kondisi tanahnya,” tutupnya. (dkisp)