Vietnam Tak Keberatan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Diundur

Tran menyatakan, VFF tetap menyiapkan langkah antisipasi bila pertandingan akhirnya diundur.

Tran menyatakan, VFF tetap menyiapkan langkah antisipasi bila pertandingan akhirnya diundur.Federasi sepakbola Vietnam (VFF) tidak keberatan bila akhirnya beberapa pertandingan sisa Grup G babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar Maret terpaksa mengalami penundaan hingga Juni.

Wacana memundurkan pertandingan di Maret sudah disampaikan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, terutama Grup G. Hal ini tidak mengherankan, mengingat sejumlah kebijakan pemerintah masing-masing negara di kawasan ini terkait pandemi virus Corona masih ketat, dan diprediksi berlangsung hingga Maret.

Dibandingkan grup lainnya, negara ASEAN mendominasi Grup G. Uni Emirat Arab (UEA) menjadi satu-satunya yang tidak terletak di Asia Tenggara. Bahkan Malaysia, Thailand, dan Indonesia setuju jika pertandingan sisa digelar Juni, dan UEA menjadi tuan rumah.

Dok.

Vietnam yang selama ini belum menyampaikan suaranya, mulai berkomentar. Wakil presiden VFF, Tran Quoc Tuan, mengakui negara di Asia Tenggara akan kesulitan menggelar pertandingan kandang. Setidaknya ada tiga negara yang menjadi tuan rumah pada jadwal Maret, yakni Thailand, Malaysia dan Indonesia.

“Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 memang tidak mudah digelar, karena pandemi COVID-19 di Asia Tenggara masih tinggi. Federasi Thailand dan Malaysia sudah melaporkan masalah ini ke AFC (konfederasi sepakbola Asia), dan meminta pertandingan diundur ke Juni,” ujar Tran dikutip laman resmi federasi.

“Kami sedang menyiapkan beberapa penyesuian berdasarkan perkembangan yang terjadi. Jika kualifikasi tidak digelar Maret, kami akan melihat jadwal V-League (Liga Utama Vietnam), menyiapkan anggaran untuk tim agar dapat mempersiapkan diri dengan baik.”

Vietnam saat ini menduduki puncak klasemen sementara dengan nilai 11, unggul dua angka dari Malaysia yang berada di posisi kedua. Sedangkan Thailand menempati peringkat ketiga dengan delapan poin berselisih dua angka dari UEA. Indonesia menjadi juru kunci, karena belum mendulang poin.