Relawan Alamase Mi Dziyap dan Tokoh Sulsel di Malinau Siap Menangkan Zainal-Yansen

TAMBAH DUKUNGAN. Paslon Ziyap kembali mendapat dukungan dari relawan Alamase Mi Dziyap di Malinau, Senin (5/10/2020).(ADV)

MALINAU, kaltaraone.com – Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara nomor urut 3 terus mendapat tambahan dukungan untuk berkompetisi di Pilkada Kaltara 9 Desember 2020, yang tinggal menyisakan 2 bulan lagi. Salah satunya dari tokoh warga Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berdomisili di Kabupaten Malinau menyatakan dukungan ke paslon Zainal Arifin Paliwang-Yansen Tipa Padan.

Hal itu disampaikan 3 tokoh perwakilan warga Sulsel kepada calon wakil gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan di kediamannya. Salah satunya Muhadi Umar. “Marilah kita bersatu padu saling mengingatkan, saling meraih, saling bergotong royong, untuk saling menghidupkan sesama kita warga Kabupaten Malinau,” kata Muhadi, Senin malam (5/10/2020).

Muhadi Umar pun menyampaikan beberapa pepatah dan falsafah orang-orang tua di Sulsel. Di antaranya seperti “Apabila kemudi sudah dipasang, layar sudah dikembangkan, maka pantang mundur biduk ke pantai sebelum menggapai tujuan”. “Zainal-Yansen.. Ewako..,” teriaknya.

Kedatangan Muhadi Umar bersama para orang tua warga Sulsel yang sudah lama tinggal di Bumi Intimung ke kediaman Yansen TP ini, menurutnya bukan mengatasnamakan organisasi keluarga besar mereka. Sebab itu adalah sosial kemasyarakatan yang tidak boleh berpolitik dan tidak berafiliasi. “Jadi kami di sini atas nama warga Sulawesi Selatan Kabupaten Malinau,” tegasnya.

Namun dirinya berkomitmen untuk memenangkan pasangan dengan akronim ZIYAP di Malinau, dengan telah membentuk relawan Alamase Mi Dziyap yang memiliki kepanjangan Aliansi Masyarakat Sulawesi Selatan Malinau Dukung ZIYAP.

Tak hanya itu, secara kata per kata, Alamase Mi Dziyap juga memiliki arti dalam bahasa daerah. Misalnya Ala, kata Muhadi Umar artinya adalah itu raihlah, Mase artinya kekuatan atau kekompakan untuk meraih kemenangan dan Dziyap ia artikan artinya warga Sulsel berdomisili di Malinau ZIYAP.

“Jadi Alamase Dziyap artinya marilah kita raih kemenangan bersama di ZIYAP,” ujarnya sambil menegaskan bahwa kehadiran mereka bertemu pasangan ZIYAP hanya dalam satu tujuan dan satu niat untuk memenangkan Zainal Arifin Paliwang dan Yansen TP.

Ada tiga hal yang mendasari pihaknya datang menyampaikan niat baik tersebut ke Paslon ZIYAP. Pertama karena melihat sosok dari Cagub Zainal Arifin Paliwang yang merupakan putra terbaik yang lahir di Sulsel dan sudah pernah mengabdi bidang hukum dan keamanan di Kaltara, yang kemudian maju menjadi cagub untuk mengabdi di Kaltara. “Terus terang beliau ini ada ikatan emosional, ikatan batin, ikatan kekerabatan, karena beliau adalah orang kami dan kami orang beliau,” katanya.

Kedua, kata Muhadi Umar lagi, calon wagub yang mendampingi mantan Wakapolda Kaltara itu adalah Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si yang menjadi panutan warga Sulsel yang tinggal di Malinau. Sebab selama dua periode menjabat Bupati Malinau, Yansen dianggap bisa mengayomi semua masyarakat Malinau tanpa memandang suku, agama dan latar belakang.

“Dua periode menjadi bupati dan kami merasa bahwa kepemimpinan beliau sangat kami rasakan, bahwa Malinau ini sudah berkembang dan Malinau ini di bawah kepemimpinan beliau kami di Kabupaten Malinau khususnya dari Sulsel ini merasa aman, damai dan tenteram,” ungkapnya.

Ketiga, ia dan warga Sulsel lainnya melihat bahwa paslon ZIYAP adalah pasangan yang sangat ideal untuk memimpin Kaltara. Mengapa ideal? Muhadi menjelaskan, karena seorang Zainal telah lama mengabdi sebagai penegak hukum dan diketahui bersama Kaltara beranda paling depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga sangat butuh sosok seperti dia, karena Kaltara menjadi wilayah atau tempat migrasi, baik orang maupun barang. Termasuk barang yang sangat dikhawatirkan bisa merusak generasi muda, yaitu narkoba sering melintasi Kaltara.

“Nah ini saya rasa sangat cocok, kami sangat setuju itu karena apa, sosok Pak Zainal ini memang merupakan seorang profesional di bidang hukum,” urainya.

“Kemudian dari sisi Pak Yansen, beliau adalah birokrat sejati, karena hampir seluruh kehidupan beliau itu semua diabdikan di bidang birokrasi dan kami berharap bahwa beliau ke depan memimpin Kaltara ini pasti pemerintahan itu akan lebih kondusif, lebih harmonis dan lebih profesional,” harapnya.

Dengan tiga alasan itulah yang mendasari pihaknya hadir bersilaturahmi, karena tidak ada kata lain untuk paslon Zainal-Yansen selain kemenangan.

Sementara itu, Hj. Kurnia, tokoh wanita Sulsel di Malinau menyampaikan, dirinya mewakili emak-emak Aliansi Warga Sulsel Kabupaten Malinau siap bekerja keras mendukung dan memenangkan Cagub dan Cawagub Kaltara nomor urut 3 yang punya jargon “Kaltara Rumah Kita” itu.

“Kenapa kita harus mendukung Bapak Zainal, karena Bapak Zainal merupakan bagian dari kita. Kenapa kita harus mendukung Bapak Yansen, karena beliau sudah 10 tahun memimpin Malinau dan sudah sangat memperhatikan warga Sulsel yang ada di Kabupaten Malinau,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga sudah merasakan program-program pembangunan di bawah kepemimpinan Yansen yang sangat menyentuh masyarakat Kabupaten Malinau. “Jika Bapak Zainal-Yansen terpilih nanti, harapan kami Kaltara ini maju dan sejahtera dan tidak melupakan emak-emak,” katanya sambil disambut riang gembira semua yang hadir.

Tokoh Sulsel ketiga yang menyampaikan dukungan kepada pasangan ZIYAP adalah H. Aleng. Dia menyampaikan dan berharap kepada warga Sulsel di Kabupaten Malinau yang hadir agar bisa meyakinkan orang-orang yang ada di sekitar masing-masing yang tidak sempat hadir bahwa Zainal-Yansen orang yang paling tepat untuk memimpin Kaltara empat tahun ke depan.

“Saya menyampaikan kepada seluruh hadirin kalau kita berasal dari kampung yang sama dengan Bapak Zainal, sedangkan kita tinggal serumah dengan Bapak Yansen, jadi tidak ada alasan untuk ke lain hati,” kata H. Aleng menjelaskan arti bahasa daerah yang ia sampaikan.

H. Aleng pun meminta izin menyampaikan sebuah pesan moral kepada seluruh yang hadir dalam acara tersebut. Karena yang ia sampaikan pesan dari para orang tua, ia memohon supaya tenang dan diengarkan baik-baik.

“Marilah kita menyikapi pilkada tahun ini dengan bijak, boleh saja berbeda pilihan tapi jangan sampai menimbulkan perpecahan. Contohnya saya, saya memilih Bapak Zainal, istri saya beda. Istri saya memilih Pak Yansen. Tapi kami tidak ada masalah,” katanya sambil disambut tawa paslon ZIYAP dan semua yang hadir. (ADV)