TARAKAN, kaltaraone.com – Menyikapi polemik yang terjadi di kalangan Pemuda Muhammadiyah pasca pelantikan dan orasi kebangsaan paslon gubernur belum lama ini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltara Syamsi Sarman mengundang para petinggi Pemuda Muhammadiyah Kaltara tersebut di ruang kerjanya.
Syamsi mengajak para kader penerus oraganisasi K.H.Ahmad Dahlan itu tetap solid dan konsisten terhadap aturan organisasi. Menurutnya, polemik tersebut merupakan dinamika kontestasi politik.
“Tapi tentu sebagai organisasi besar kita tidak boleh terjebak dalam kepentingan emosional sesaat. Saya mengajak kepada para pemuda untuk kembali ke khittah perjuangan Muhammadiyah. Tetap pada jati diri pemuda yang cerdas, rasional dan berintegritas,” katanya, Senin (5/10/2020)
Syamsi menambahkan, misi Muhammadiyah yakni mewujudkan pilkada yang demokratis dan bermartabat untuk Kaltara yang berkemajuan
“Saya sudah mendengar semua informasi dari masing-masing pengurus. Memang ada miss understanding dan miss infromasi satu sama lainnya. Tapi semua sudah clear. Alhamdulillah saya tetap bangga kepada pemuda-pemuda ini. Itulah keunggulan kader-kader Muhammadiyah. Betapapun dinamika yang terjadi diantara mereka, akan tetap solid pada satu komado kepemimpinan dalam prinsif sami’na wa atho’na,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltara Afandi Kamaruddin melalui Sekretaris Riskiyanto mengaku bahwa Pemuda Muhammadiyah harus mengambil peran dan menjadi bagian dari proses demokrasi yang sehat dan produktif dalam Pilkada serentak tahun ini. Terkait siapa yang dipilih, pimpinan Muhammadiyah memberikan ruang bebas sebagai hak secara individu kepada masing-masing anggota pemuda. Sementara para kader tidak boleh membawa nama organisasi Pemuda Muhammadiyah secara kelembagaan.
Disinggung soal polemik yang terjadi dalam pemberitaan pasca acara pelantikan Pemuda Muhammadiyah belum lama ini merupakan dinamika politik sebagai aspirasi masing-masing individu pemuda yang memang tidak bisa dihindari.
“Kita memberikan ruang kebebasan beraspirasi kepada kawan-kawan untuk menentukan pilihan hatinya. Tapi sekali lagi saya tegaskan, itu sikap pribadi. Bukan atas nama organisasi,” imbuhnya.
“Terkait poto flayer yg di laporkan dan menjadi viral di media sosial, kami sikapi bahwa pernyataan saudara Fajar itu bukan tanggung jawab kelembagaan Pemuda Muhammadiyah, itu urusan pribadi. langkah Fajar adalah tanggung jawab dia pribadi, tidak mewakili lembaga. Pemuda Muhammadiyah tegak lurus sebagai organisasi dakwah. Urusan ketua tim Iraw yg di laporkan dengan Fajar, Pemuda Muhammadiyah tidak mau masuk kedalam,” tegasnya.(ko1)