Nostalgia dengan Warga Bunyu, Yansen: ZIYAP Utamakan Pembangunan untuk Rakyat

POSE BERSAMA. Yansen TP (tengah) berforto bersama relawan di Pulau Bunyu, Sabtu (3/10/2020).

TARAKAN, kaltaraone.com – Pulau Bunyu, Kabupaten Bulunhan tidak asing bagi Yansen TP. Pria yang kini cuti sebagai Bupati Malinau, karena mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Kaltara, pernah berkunjung ke pulau penghasil minyak dan gas bumi (migas) itu sejak 28 tahun lalu.

“28 tahun lalu saya datang ke Bunyu sebagai Camat Mentarang. Saya datang ke Bunyu membawa kelompok olahraga untuk berolahraga ke Bunyu,” ungkap Yansen ketika mengawali silaturahminya dengan masyarakat Bunyu di RT 19 Jalan Kebun Sayur, Sabtu (3/10/2020).

Kedatangan Yansen yang di Pilgub Kaltara berpasangan dengan mantan Wakapolda Kaltara, Zainal A Paliwang, juga disambut antusias masyarakat Bunyu. Selain di Kebun Sayur, Yansen juga menemui relawan di Bangsal Tengah.

Pada pertemuan itu, Yansen mengungkapkan dirinya datang ke Bunyu dengan membawa semangat besar. Yakni ingin melakukan perubahan jika nantinya diberi amanah oleh masyarakat.

“Saya bertekad menjadi wagub tidak lain karena komitmen membangun Kaltara. Bukan juga untuk menjelekkan siapa pun. Saya sebagai bupati, saya wajib mendukung apa pun, walaupun kurang baik dan tidak cocok di hati. Tapi sebagai bupati, saya harus mendukung pemerintah,” ujarnya.

Keinginan Yansen memberi perhatian lebih terhadap Bunyu maupun daerah terpencil, pedalaman dan terluar lainnya, karena ia ingin melakukan dari hal terkecil. Yakni memulai pembangunan dari tingkat RT, desa, kecamatan, hingga ke kabupaten/kota. Itu juga seiring program Presiden Jokowi, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

”Kita harus utamakan pembangunan untuk rakyat, yaitu pembagunan komunitas berbasis RT yang saya terapkan di Malinau,” ungkapnya.

“Jika kita mau maju, mulai dari yang kecil, mulai dari rumah kita, mulai dari RT. Kita mau perubahan, ZIYAP (Zainal A Paliwang-Yansen TP) siap memberikannya,” tambah Yansen.

Karena itu, lanjutnya, ZIYAP yang melambangkan kebhinekaan untuk perubahan di Kaltara, akan menjadikan Bunyu dan daerah pedalaman, terpencil, terluar lainnya, menjadi pilar Kaltara.

“Saya memang anak seorang guru yang datang dari pelosok, pedalaman, tapi kami bertekad membangun Indonesia dari Kaltara. Mari kita ubah Kaltara menjadi lebih baik. Kita butuh perubahan,” ujarnya.

Yansen juga mengatakan, kesejahteraan harus dirasakan semua masyarakat Kaltara. Karena itu, perubahan harus dilakukan. Demikian pula pembangunan harus dilakukan secara merata.

Seperti di Bunyu ini, salah satunya soal jalan. Seharusnya dana masuk ke kabupaten, lalu bisa memperbaiki jalan di Pulau Bunyu ini,” ujarnya.(*)