Tidak Adanya Publikasi Penilaian Selter Calon Sekprov Timbulkan Spekulasi, Alkindi Bantah Gubernur Bermain

Alkindi Bilfaqih.

TARAKAN – Jagad media Kalimantan Utara sedang ramai memperbincangkan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya, calon Sekprov Kaltara pasca panitia seleksi merilis tiga besar kandidat.

Selter yang terkesan tertutup hingga tidak munculnya hasil pada saat tes di tiap tahapan, membuat publik berspekulasi. Tak ayal, nama Gubernur terseret dalam opini liar yang berkembang di masyarakat.

Alkindi Bilfaqih, Pengasuh Yayasan Alhikam Cinta Indonesia yang di kenal getol berjuang di samping Gubernur Kaltara pun ikut menampik isu liar tersebut.

“Berkali kali Pak Gubernur menyatakan di hadapan publik bahwa beliau menyerahkan sepenuhnya proses yang tengah berjalan dan ada S.O.P di BKN. Ada mekanisme disana yang sudah berlaku sejak lama dan agar menjadi fair Gubernur membiarkan proses tersebut bekerja, sebagaimana aturan yang berlaku, tanpa cawe-cawe atau intervensi sedikitpun,” sebut Alkindi saat ditemui, Kamis (2/10/25).

Lanjut Alkindi, Gubernur ingin membuka ruang demokrasi secara fair di lingkungan Birokrasi Kaltara.

“Bahkan saya beberapa kali mendampingi beliau ke beberapa daerah, Gubernur tetap konsisten untuk mengajak serta kami agar menunggu hasil selter objektif dari panitia seleksi tersebut,” ujarnya.

Ia mengajak, agar tidak terlalu mengintervensi dengan menuduh dan membangun opini liar yang tujuannya hanya untuk memperkeruh suasana.

“Berilah kesempatan Pemerintahan bekerja dengan baik dan percayakan kepada mereka, suport mereka dan kritik jika demi kemajuan bersama, bukan dengan membangun issu yang tidak sehat,” tegas pria yang merupakan Komisaris BUMD Kaltara ini.

Saat disinggung apakah ada pihak yang tidak puas dengan hasil seleksi sekprov dan sengaja memainkan issu liar, Alkindi menjawab itu bagian demokrasi

“Ya itu biasa, itu menjadi tradisi dan sekaligus wabah bagi keberlangsungan demokrasi bangsa kita sejak lama. Karena ini soal syahwat dan di sana ada beberapa aspek yang mempengaruhi, termasuk politik,” tandasnya. (R)