PWNU Kaltara Dukung Tindakan Tegas Polri Memberantas Narkoba

BULUNGAN – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Utara (Kaltara) turut mengapresiasi dan mendukung Polda Kaltara dan Mabes Polri dalam hal pemberantasan narkoba yang melibatkan oknum internal Tribrata.

Penangkapan 4 orang oknum aparat Polres Nunukan oleh tim gabungan Mabes Polri dan Polda Kaltara pada Rabu (9/7) lalu, adalah gambaran bisnis haram narkoba sangatlah meresahkan.

Ketua Tanfidziyah PWNU Kaltara,
H. Alwan Saputra, S.Pi. MM., mengatakan tindakan tegas Mabes Polri dan Polda Kaltara yang tidak tebang pilih dalam pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba harus di dukungan.

Ia berharap, langkah Polri ini berdampak positif bagi pemberantasan narkoba khususnya di Kaltara. Karena Kaltara daerah perbatasan yang sangat rawan, termasuk daerah transit, yang menjadi pintu masuk dan akses ke luar negeri.

“PWNU Kaltara dan seluruh jajaran pengurus mendukung dan mengapresiasi tindakan Polri yang tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. Menindak pengedar ataupun penyalahgunaan narkoba oleh masyarakat umum, oknum aparat kepolisian itu sendiri atau siapa saja,” ujar H. Alwan Saputra kepada media Jumat (11/7).

Menurutnya, narkoba mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dengan kejadian kasus yang sangat besar. Dibuktikan dengan lebih dari 50% penghuni lapas di Indonesia adalah kasus penyalahgunaan narkoba.

“Ini melebihi kasus lain seperti pencurian, pembunuhan dll. Artinya kasus narkoba sangat memprihatinkan,” tambahnya.

H. Alwan Saputra yang juga menjabat Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara, menilai secara geografis Kaltara sangat strategis dipilih oleh para jaringan pengedar narkoba, untuk menjadi pintu masuk bisnis haram mereka. Banyaknya akses masuk jalan tikus dan sulit terdeteksi.

“Ini menjadi momentum penting, saatnya Polri bersih-bersih untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” tegas H. Alwan Saputra, S.Pi. MM (R)