TARAKAN – Perumda PDAM Tirta Alam Tarakan menyerahkan dividen
sebesar Rp 28.4 milliar kepada Pemkot Tarakan yang diterima Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes., di Gedung Serbaguna Kantor Pemkot Tarakan, pada Selasa (3/6/25).
Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan, Iwan Setiawan mengatakan, dividen kali ini naik sekitar 250 persen, jika dibandingkan tahun lalu di angka Rp 12 miliar. Sehingga tahun ini alami kenaikan Rp16 miliar.
“Berarti kan kinerja tahun ini, nanti untuk tahun depan. Tahun ini agak berkurang pendapatan karena pabrik kertas itu sudah mengelola air laut pakai RO. Jadi gak jadi langganan kita. Karena mereka bisa Rp500 juta sebulan,” ungkap Iwan Setiawan.
Iwan Setiawan, mengakui terjadi peningkatan dividen berarti ada peningkatan laba di PDAM Tarakan, bukan tanpa sebab, hal ini karena efisiensi operasional yang dilakukannya. Berdasarkan PP Nomor 54 pasal 100, penyerahan dividen berasal dari laba. Bisa juga dari laba bersih.
“Makanya kemarin kami tunggu dulu Kuasa Pemilik Modal (KPM) menetapkan seperti apa. Ternyata kemarin keputusan Wali Kota dari laba,” ucap Iwan Setiawan.
Iwan Setiawan menjelaskan, dividen ini tidak lepas dari kinerja positif yang ditunjukkan perusahaan yang dipimpinnya. Di mana pendapatan Perumda Tirta Alam Tarakan mengalami peningkatan di tahun 2024 yang hampir Rp 104 miliar.
Sedangkan biaya penyusutan juga mengalami penurunan. Dari Rp 42 miliar pada 2023, tersisa Rp 26 miliar pada tahun 2024.
“Kita setor dividen Rp 28 miliar itu karena pendapatan kita meningkat. Sekarang sudah Rp 104 miliar. Biaya penyusutan kita tinggal Rp 26 miliar, kalau tahun 2023 Rp 42 miliar. Kita juga melakukkan efisiensi terhadap operasional PDAM, itu meningkatkan laba PDAM,” ujar Iwan Setiawan dilokasi kegiatan.
Penyerahan dividen kepada Pemkot Tarakan ini sebagai pembuktian untuk menepis pemberitaan PDAM Tarakan alami kerugian.
“Kalau saya tidak menyalahkan juga tapi hanya salah membaca saja dan salah menafsirkan tanpa bertanya ke pemilik data. Di BPKP Kaltara kan sudah merilis juga, itu bukan kerugian tahun berjalan tapi akumulasi kerugian akibat penyertaan modal dari sejak PDAM Tarakan berdiri,” tegas Iwan. (R)