TARAKAN – Sabirin Sanyong Juru bicara pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara no urut 2, Zainal paliwang-Ingkong Ala (ZIAP), menanggapi ulasan dari Calon Gubernur nomor urut 1 dengan akronim SULTON. Tentang kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan tagline “Kaltara Darurat Pengangguran!”.
Menurut paslon SULTON, bahwa kondisi ketenagakerjaan di Kaltara lima tahun terakhir “tidak baik-baik saja”, alih-alih mendatangkan investasi dibumi Borneo, justru angka pengangguran dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kaltara terus meningkat.
Paslon SULTON menawarkan sejumlah program kerja sebagai solusi dari ketidakhadiran Pemprov Kaltara soal ketenagakerjaan.
Menanggapi hal itu, Sabirin Sanyong, menegaskan ada baiknya paslon SULTON memahami apa itu Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan, sebagai indikator utama untuk mengukur keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan yang menjadi acuan Nasional maupun Regional sehingga tidak asal bicara (asbun).
“Kita faham bahwa pernyataan SULTON ini merupakan kritikan atas kinerja incumbent, paslon ZIAP tidak anti kritik, bahkan ZIAP membutuhkan masukan dari semua komponen anak bangsa sebagai nutrisi bagi khasanah pembangunan kaltara yang lebih baik. Namun kritikan haruslah berdasarkan data tak sekedar asbun,” jelas Sabirin Sayong melalui keterangan tertulisnya, Rabu(2/10/24).
Menurut Bang Birin panggilan akrabnya, selama 3 tahun efektif kepemimpinan Zainal A Paliwang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama periode 2021-2014 mengalami penurunan dari 16.224 orang (4,58%) menjadi 14.386 orang (4,01%) pada tahun 2024 atau mengalami penurunan sebanyak 1.838 orang atau 0,57%, bahkan TPT provinsi Kalimantan Utara (4,01%) lebih rendah dibandingkan TPT Nasional (4,82%) sebesar 0,81%. (sumber; BPJS, Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Agustus 2021-2024.)
Selanjutnya, kata Bang Birin, Zainal A Paliwang juga selaku petahana telah merealisasikan program pro job dan pro growth;
1. Peningkatan kwalitas SDM bagi pencari kerja dengan melaksanakan program pelatihan ketenagakerjaan, baik yang bersumber dari dana APBD maupun APBN, pelatihan tersebut meliputi; Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, Pelatihan pemagangan dalam negeri, Pelatihan peningkatan produktivitasPelatihan kewirausahaan maupun pelatihan lainnya yang mendukung peningkatan kesempatan kerja masyarakat kaltara.
2. Terbukanya akses informasi pasar kerja. Salah satu yang mendorong penurunan angka pengangguran di kaltara yaitu adanya Akses Informasi pasar tenaga kerja yang mudah dijangkau oleh pencari kerja maupun pemberi kerja berbasis digitalisasi.
3. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang setiap tahunnya mengalai pertumbuhan yang cukup signifikan
4. Penyelenggaraan Proyek Strategis Nasional (PSN); KIHI, KIPI, PLTA dengan serapan tenaga kerja hingga 300 ribu tenaga kerja secara bertahap, sampai sekarang on progres. Dan program pro job lainnya
“Beberapa program ini bila dilihat dari angka PHK di Kalimantan Utara mengalami penurunan dari tahun 2023 sebanyak 1.937 orang, menurun menjadi 676 orang pada tahun 2024, artinya program kerja yang telah dijalankan incumbent yaitu Zainal A Paliwang berhasil mengatasi PHK yang menjadi momok bagi semua daerah,” tegasnya
“Hal itu diperkuat lagi dengan; 1. Keberhasilan Provinsi Kalimantan Utara mendapatkan penghargaan TERBAIK TINGKAT PERTAMA tahun 2020-2023 urusan ketenagakerjaan kategori kecil dari Kementrian Tenaga Kerja RI, 2. Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan provinsi Kalimantan Utara berada pada peringkat ke 2 secara Nasional pada tahun 2021-2022. ZIAP sudah berbuat, yang lain masih wacana!” pungkasnya. (RD)