Alkindi Bilfaqih Sebut Serangan Kepada ZIAP Menunjukan Kepanikan dan Tidak Percaya Diri

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang dan Ingkong Ala (ZIAP).

TARAKAN – Alkindi Bilfaqih, aktivis muda nasional menanggapi maraknya serangan buzzer terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Paliwang-Ingkong Alla (ZIAP), sekaligus menyoal begitu banyak isu, berbasis fitnah kepada keduanya.

Alkindi sebutan akrabnya, menilai Itu adalah salah satu bentuk kewajaran politik. Hal itu mengingat kandidat (ZIAP) memiliki elektabilitas dan popularitas paling tinggi, sekaligus berlari terlalu kencang diantara calon lainya.

Sehingga menjadi wajar, bila kemudian ada kepanikan dari lawan dan pada gilirannya harus menyerang secara membabi buta. Menurutnya itu adalah bentuk dari kepanikan sekaligus juga kurang percaya diri para kandidat dalam mengejar laju lari dari ZIAP, yang sampai hari ini metode deteksi survei membaca sangat jauh meninggalkan lawan-lawannya.

“Beberapa hal yang menjadi isu santer hari ini menyerang personal Gubernur (Zainal) semata-mata karena panik, akibat dari elektabilitas dan popularitas Zainal-Ingkong itu di atas dari seluruh kandidat, kira-kira seperti itu. Nah, saya mengajak kepada diri saya pribadi dan banyak orang agar kemudian kita lebih dewasa membaca grafik politik,” ujarnya.

“Bahkan tak tanggung-tanggung ada salah satu kandidat yang menyerang Zainal secara langsung, melalui orasi dan pidato dalam sebuah pertemuan politiknya. Kita sangat menyayangkan, ada pidato dari seorang kandidat, yang kemudian menyerang personal Zainal, padahal selama ini telah membersamai perjuangan Gubernur Kalimantan Utara itu,” kata Alkindi melalui sambungan telepon, Senin (23/9/24)

Lanjut Alkindi, Irama/skema dan sekaligus geliat yang terjadi di Kaltara mengingat tahun politik adalah tahun yang panas. Sebuah kewajaran terjadi banyak benturan-benturan di sana-sini. Tetapi Alkindi kemudian mengajak, menyikapi dengan kepala dingin atas segala informasi dan isu yang muncul di depan mata.

Zainal paliwang tegas Alkindi, tidak sedang membangun citra diri, karena dia memang seseorang yang tidak pernah berubah. Zainal Paliwang orang yang apa adanya.

“Beliau seperti itu. Dia tidak bisa berpura-pura, untuk pura-pura menjadi sesuatu yang berbeda. Apa yang dia lakukan selama ini, ya itulah dia. Membantu orang kecil, dekat dengan masyarakat jelata, ia makan di pinggiran kota, tidak memilih tempat-tempat yang elit. Bukan karena pencitraan, bukan. Tapi itulah dia, begitulah integritasnya,” lanjutnya lagi.

Alkindi Bilfaqih.

Sebagai aktivis Alkindi sangat mengenal sekali Zainal paliwang, secara basically bisa melihat lebih dekat, melihat kriteria.

ISU KOTAK KOSONG 

Terkait isu kotak kosong di Pilwali Tarakan, masyarakat biasa menyebutnya KOKOS. Menurut Alkindi, persoalan kotak kosong yang mencatut nama Gubernur. Seolah ada perintah Gubernur yang mengendalikan Bustan, PJ Walikota Tarakan, untuk membuat iklim politik Tarakan menjadi lebih dekat ke arah perlawanan terhadap pasangan KHARISMA, adalah salah.

“Itu salah besar. Saya secara pribadi Alkindi Bilfaqih, akan full membantu KHARISMA. Kenapa? karena ini perintah dari pak Zainal, ini perintah langsung dari beliau. Bahwa kita diminta untuk memenangkan pasangan Khairul-Ibnu Saud itu sudah jelas,” tegasnya.

Jika kemudian ada kelompok di level Pilgub sangat dekat dengan ZIAP, kemudian tidak mengindahkan atau tidak mau, lebih dekat ke arah kotak kosong. Alkindi menganggap hal itu tidak bisa dipaksakan.

“Yang karena tidak ada lawan akhirnya lebih memilih kotak kosong. Nah apakah Zainal tidak berusaha untuk mengajak mereka? Sedang beliau lakukan pelan-pelan. Beliau hanya sedang berusaha sekuat tenaga dengan cara beliau sendiri”.

“Itu hak politik orang, pak Zainal juga tidak mau memaksa orang untuk memilih begitu, enggak bisa. Mereka punya pilihan politik. Walau demikian beliau memerintahkan kepada kami, untuk memenangkan pasangan KHARISMA, itu perintah. Jadi tidak ada main-main di situ dan tidak ada upaya untuk pak Zainal menggalang pasukan, apalagi membiayai untuk memenangkan kotak kosong, itu fitnah. itu fitnah besar,” ujar Alkindi yang juga Pembina Yayasan Alhikam Cinta Indonesia

Alkindi kembali menegaskan bahwa Zainal Paliwang adalah kader Gerindra, Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Kaltara. Zainal A Paliwang tunduk dan patuh atas aturan partai dan kadernya yang juga merupakan Ketua DPD Gerindra Kaltara sedang maju sebagai calon Wakil Walikota Tarakan

Jadi menurutnya, isu kotak kosong yang mencatut nama Gubernur itu adalah fitnah. Apalagi Alkindi mengatakan sangat dekat dengan PJ Walikota Tarakan (Bustan). Orang bisa melihat kedekatannya dengan PJ seperti kakak dan adik. Tidak pernah sedetik pun PJ memerintahkan menggalang kekuatan memenangkan kotak kosong.

“Jadi enggak ada logika gitu. Itu salah. Tapi yang paling utama adalah saya pribadi diperintah untuk all out membantu KHARISMA, gak ada agenda yang aneh-aneh semua itu fitnah, kalau ada hal-hal yang sifatnya dikait-kaitkan dengan urusan ASN yang kemarin 57 orang dan seterusnya. Nggak ada kaitan semua. PJ Walikota birokrat murni, sedikit pun tidak ada urusan dengan hal-hal yang berafiliasi dengan politik, karena dia bekerja sebagai pegawai negeri dan Zainal Paliwang sebagai Gubernur telah menunjuk orang yang tepat,” ujar Alkindi.

“Hubungan saya dengan Pak Khairul baik- baik saja. Hubungan saya dengan Ibnu Saud apalagi, kakak saya gitu. Jadi tolong hentikanlah narasi-narasi yang mengarah ke situ. Ini hanya sebuah kebetulan saja. Hanya kebetulan saja, banyak sekali orang- orang yang dekat dengan Zainal, orang-orang ZIAP yang sejak awal memang mengharapkan ganti WaliKota,” pungkas Alkindi Penggagas Aliansi Merah Putih. (RD)