TARAKAN – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Utara menggelar Bimbingan Teknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP) selama 3 hari dari tanggal 25 s.d. 27 Juli 2024. Acara ini digelar di ruang pertemuan Hotel Diamond Tarakan.
Dibuka oleh Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Utara. Andrianus Hendro Triatmoko, M.T. Andrianus mengatakan, kegiatan ini sangat penting karena merupakan amanat dari pemerintah untuk dilaksanakan.
“BPMP Provinsi Kaltara memandang bimtek ini sangat penting untuk dilaksanakan sebab hal ini diamanatkan oleh pemerintah melalui Permendikbudristek Nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan,” katanya.
Peserta Bimtek berasal dari Satuan Tugas PPKSP dari 4 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kaltara, terdiri dari unsur Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, DP3APP dan HIMPSI. Narasumber berasal dari BPMP Provinsi Kaltara, Febrianti Nurul Azizah, S.SPd dan Profesional Tenaga Ahli di UPTD PPA Provinsi Kaltara, Dr. Arif Jauhar Tontowi, ST., MM.
Adapun ateri yang disampaikan yaitu Urgensi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023; Definisi Bentuk Kekerasan; Pembentukan dan Tugas, Peran TPPK dan Satgas PPKSP, Pencegahan dan Penanganan Kekerasan; Manajemen Kasus, Keterampilan Mediasi dan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut.
Salah satu peserta dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Tarakan, Alghi Fari Smith, S.ST., mengungkapkan bahwa kegiatan bimtek kali ini berlangsung dengan baik dan sangat relevan untuk meningkatkan kapasitas Satgas PPKSP di kabupaten/ kota.
“Bimtek ini sangat relevan dan dibutuhkan oleh Satgas PPKSP dalam meningkatkan kapasitas diri dalam melaksanakan tugasnya. Alhamdulillah Bimtek berjalan dengan baik, peserta mendapatkan banyak ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang baru. Masing-masing peserta saling mengenal satu sama lain dan menjadi modal untuk pengembangan jejaring kerja,” jelas Alghi Fari JF Peksos Ahli Pertama.
Alghi menambahkan, bahwa pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan tidak dapat dilakukan sendiri, sebab terbatasnya sumber daya yang ada di satuan pendidikan. Oleh karenanya perlu melibatkan pihak lain.
“Dalam melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan kita tidak bisa menjadi seperti Superman, kita harus menjadi Supertim dengan melibatkan pihak terkait sehingga kinerja menjadi lebih optimal. Dengan diadakannya bimtek ini membuat masing-masing instansi perangkat daerah menjadi lebih tahu peran dan kontribusinya dalam satgas PPKSP,” tambah Alghi Fari yang juga menjabat sebagai Ketua DPD IPSPI Kaltara ini.
Perwakilan dari Dinsos PM Kota Tarakan tidak hanya diwakili oleh JF Peksos Ahli Pertama, salah satu pendamping Rehsos, Helpiyana Setianingsih juga turut menghadiri bimtek tersebut.
Kegiatan berlangsung dengan baik, melibatkan peserta dalam setiap sesi paparan. Acara diseting sangat interaktif. Peserta dimintai pendapatnya dengan mekanisme diskusi antar kelompok, simulasi/role playing dan diakhir kegiatan kuis berhadiah. (RD)