Kisah M Yusuf, Pilot Smart Air yang 3 Hari Bertahan Hidup di Hutan Bersama Jasad Rekannya

Pilot Smart Air, Muhammad Yusuf Yusandikan Katohe 3 hari bertahan hidup di hutan Kalimantan. (Dok Basarnas)

NUNUKAN – Insiden jatuhnya Pesawat Pilatus Smart Air Aviation tipe PC6 PK-SNE menyisakan kisah heroik. Sang pilot berhasil selamat setelah 3 hari bertahan di hutan.

Diketahui, Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan melakukan evakuasi pesawat Smart Air dan pilotnya di Hutan Krayan, Binuang Nunukan, Kalimantan Utara pada Minggu, 10 Maret 2024.

Pesawat Pilatus Smart Air Aviation tipe PC6 PK-SNE tersebut diketahui sedang membawa 583 kilogram sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, pada Jumat (8/3).

Komandan Lanud Anang Busra Tarakan Kolonel Penerbang Bambang Sudewo mengungkapkan, kedua kru pesawat kargo dapat dievakuasi ke Tarakan.

Salah seorang kru pesawat, yakni teknisi bernama Deni telah meninggal dunia.

“Sedangkan pilot pesawat, Muhammad Yusuf ditemukan selamat, namun mengalami luka pada tubuhnya,” kata Bambang Sudewo, beberapa waktu lalu.

Pilot Smart Air tersebut diketahui bernama Muhammad Yusuf Yusandikan Katohe, warga Bekasi, Jawa Barat. Dia ditemani seorang teknisi bernama Deni Sobali asal Pangandaran, Jawa Barat.

M Yusuf mampu selamat setelah bertahan hidup tiga hari di hutan Kalimantan. Selama berada di hutan, dia menyalakan api unggun serta memberi tanda asap. Pihak tim penyelamat melihat kepulan asap dan asap tersebut dibuat oleh M Yusuf.

Sang pilot yang ditemukan dalam kondisi selamat, mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya, termasuk bagian kepala.

Saat ditemukan Tim SAR sempat memberikan asupan makanan, lantaran kondisi Muhammad Yusuf yang mulai lemah.

Diketahui, M Yusuf masih berusia 29 tahun. Ia tercatat sebagai warga Kluster Botanical Garden III Nomor 9, Bekasi Selatan.

Sementara teknisi bernama Deni Sobali yang meninggal dunia berusia 35 tahun asal Wonoharjo, Pangandaran, Jawa Barat. (**)