Potret Pertumbuhan Ekonomi menurut Komponen Pengeluaran

KOMODITAS ANDALAN : Lapangan usaha menjadi salah satu komponen pertumbuhan ekonomi.

TANJUNG SELOR – Potret pertumbuhan ekonomi tidak hanya dilihat berdasarkan lapangan usaha semata, terdapat komponen pengeluaran yang menjadi indikator lain grafik perkembangan ekonomi di daerah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara secara berkala melaporkan perkembangannya secara bersamaan setiap triwulan.
Pada triwulan III 2023, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga di Kaltara mengalami pertumbuhan 6,04 persen.

Fenomena pendukung yang berlangsung yaitu kenaikan pada seluruh subkomponen, yaitu konsumsi makanan dan minuman (selain restoran); pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya; perumahan dan perlengkapan rumah tangga; kesehatan dan pendidikan; transportasi dan komunikasi; restoran dan hotel: dan lainnya.

Adanya momen perayaan Tahun Baru Islam, Hari Kemerdekaan RI, dan Maulid Nabi Muhammad SAW turut menyebabkan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat.

Komponen pengeluaran konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan 10,32 persen. Meningkatnya konsumsi LNPRT ini disebabkan oleh adanya peningkatan kegiatan lembaga keagamaan dan ormas dalam rangka perayaan Tahun Baru Islam, Hari Kemerdekaan, dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Fenomena pendukung lain yaitu penyaluran bantuan terhadap korban kebakaran di Kota Tarakan serta korban bencana banjir di wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan. Kemudian, adanya kegiatan partai politik di bidang persiapan pelaksanaan pemilu 2024 terkait konsolidasi partai politik.

Pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan 3,42 persen. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan disebabkan adanya kenaikan total APBD Provinsi Kalimantan Utara dan kabupaten/kota. Salah satunya, kenaikan Anggaran Belanja pada APBD Provinsi Kalimantan Utara dari 2,3 Triliun pada 2022 menjadi 2,9 Triliun pada 2023. Naiknya APBD ini disebabkan oleh naiknya DAK, DID, dan TKDD yang bersumber dari APBN.

Namun demikian, total Belanja Pegawai APBD Kaltara turun sebesar 16,10 persen; Belanja barang dan jasa naik 12,46 persen; Belanja modal naik 56,15 persen; Belanja bantuan sosial naik sebesar 486,20 persen; Retribusi daerah naik sebesar 27,56 persen. Penurunan belanja pegawai terjadi karena adanya pergeseran pembayaran gaji ke-13 (triwulan III/2022 menjadi triwulan II/2023).

Pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan 13,08 persen. PMTB bangunan tumbuh 7,38 persen dan non bangunan tumbuh sebesar 23,76 persen. Kenaikan PMTB Bangunan ini sejalan dengan NTB kontruksi yang tumbuh sebesar 10,13 persen. Fenomena pendukung lain yaitu realisasi pengadaan semen yang meningkat 78,64 persen. Dan realisasi Belanja Modal APBD Kaltara yang naik sebesar 56,15 persen.

Sementara itu, komponen pengeluaran ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan 3,61 persen. Nilai ekspor barang dan jasa tumbuh disebabkan oleh peningkatan nilai dan volume pada komoditas utama, antara bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk sulingnya.

Terakhir pada komponen pengeluaran impor barang dan jasa mengalami pertumbuhan 7,23 persen. Peningkatan disebabkan nilai dan volume impor mesin-mesin, benda-benda dari besi dan baja, serta benda-benda dari batu, gips dan semen. Impor jasa juga mengalami peningkatan khusus untuk jasa transportasi/angkutan yang sejalan dengan peningkatan impor barang.(dkisp)