TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) H Zainal Arifin Paliwang, diwakili Asisten bidang Administrasi Umum Setprov Kaltara, Pollymaart Sijabat membuka kegiatan Festival Literasi Kaltara di Lapangan Agatish Tanjung Selor, Selasa (07/11/2023).
Kegiatan yang akan dilangsungkan selama dua hari, di Tanjung Selor, Bulungan dan di Kota Tarakan ini, merupakan rangkaian daru pelaksanaan bulan membaca nasional, serta HUT ke-11 Provinsi Kaltara.
Dalam sambutannya Gubernur melalui Pollymaart menyampaikan, bahwa Kegiatan Festival Literasi ini merupakan salah satu solusi dalam pemecahan masalah rendahnya keinginan atau tingkat emosional seseorang terhadap pentingnya literasi informasi dengan cara mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis, dan mengelola informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan kehidupan pribadi dan sosialnya.
Menurut gubernur, untuk meningkatkan Literasi informasi, pemerintah harus mengambil bagian, yaitu menyediakan dan memfasilitasi sistem pelayanan pendidikan sesuai Pasal 31 Ayat 1 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31 disebut bahwa : Setiap Warga Negara berhak mendapat Pendidikan.
“Tentunya bukan hanya sekedar mendapatkan pendidikan saja namun tentunya pendidikan yang berkualitas, yang bisa didapat bukan hanya dari pendidikan formal, tetapi dapat juga diperoleh dari perpustakaan,” ucapnya.
Sesuai dengan amanah tersebut, ia mengatakan Pemerintah Provinsi Kaltara secara perlahan telah mewujudkannya. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas layanan Perpustakaan dengan membangun Gedung Perpustakaan yang Megah dan menunjukan Komitmen kesungguhan Provinsi Kaltara dalam mengembangkan Budaya Literasi.
Kemudian, dengan adanya program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan bahkan sampai dengan desa/kelurahan, Bunda Literasi sangatlah diperlukan kehadirannya dalam pengembangan Perpustakaan dan Pengembangan Literasi pada masyarakat.
“Alhamdulillah kita punya Bunda Literasi yang sangat aktif, Ibu Rachmawati, beliau sangat aktif, banyak sekali kegiatan beliau dalam meningkatkan literasi masyarakat di Provinsi Kaltara,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga berharap agar transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dapat menjadikan perpustakaan bukan hanya tempat membaca dan meminjam buku. Namun perpustakaan juga merupakan tempat terbuka sebagai sarana belajar sepanjang hayat, pusat kreatifitas, berbagai kegiatan dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan melibatkan masyarakat.
Dikatakan, melalui kegiatan ini dapat mendorong dan meningkatkan minat baca dan kebiasaan membaca di perpustakaan agar tercipta masyarakat yang berbudaya membaca dengan menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang yang membaca.
Kemudian memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai; menumbuhkan kesadaran membaca sampai tindakan untuk memanfaatkan keberadaan perpustakaan di masyarakat; serta menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca anak-anak secara berkelanjutan dimulai dari sejak usia dini dalam rangka percepatan untuk memenuhi daya saing bangsa menuju generasi emas Indonesia.
Kegiatan festival literasi sendiri merupakan gagasam dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara. Dengan berbagai kegiatan dan lomba untuk meningkatkan, mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat, meningkatkan literasi serta melestarikan budaya daerah/budaya lokal.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara Yosua Batara mengatakan, Festival Literasi diselenggarakan dalam rangka Hari Gerakan Nasional Membaca, 12 November dan memeriahkan HUT ke-11 Provinsi Kaltara.
Gerakan ini, tegasnya, untuk membantu meningkatkan minat baca masyarakat di Kaltara, terutama bagi para pelajar. Membaca merupakan kegiatan melihat, mengambil informasi, dan belajar dari bacaan dengan maksud tertentu.
“Dengan membaca, kita bisa mendapatkan wawasan yang luas termasuk informasi dari seluruh dunia yang awalnya kita tidak tahu. Dengan membaca pula kita dapat memperbaiki kualitas diri menjadi lebih baik lagi,” kata Yosua.
Membaca, lanjutnya, menjadikan seseorang, khususnya generasi muda seperti pelajar menjadi individu yang kreatif, inovatif, pandai dan cinta serta bangga terhadap budaya membaca.
Yosua mengatakan festival literasi yang digelar sehari, bakal dilaksanakan di dua tempat. Yaitu di lapangan Agatish dan di Gedung Layanan Perpustakaan Kaltara di Jl Rajawali Tanjung Selor.
Dalam acara hari ini, juga digelar gerakan aksi membaca serentak selama 15 menit bersama bunda literasi, Hj Rachmawati. Diikuti oleh perwakilan pelajar SMA/SMK/MAN se-Kaltara di Lapangan Aghatis Tanjung Selor pada Selasa (07/11/2023).
Kemudian ada juga lomba bertutur tingkat provinsi, pameran literasi dan panggung hiburan literaksi pada malam harinya.
Kemudian di Gedung Perpustakaan, digelar lomba vlog, pelatihan read aload, serta english funday.(dkisp)