JAKARTA – Gubernur Kalimantan Utara, Drs. H. Zainal A. Paliwang SH, M.Hum belum lama ini mengikuti Business Roundtable dalam Forum ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC) di Jakarta.
Borneo Business Roundtable adalah forum komunikasi kerjasama peningkatan ekonomi seluruh wilayah di pulau Borneo yang mencakup Kalimantan, Sarawak, dan Sabah Malaysia serta Labuan dan Brunei Darussalam.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan sejumlah isu strategis di Kaltara. Meliputi isu perdagangan, pembangunan infrastruktur trans borneo dan pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang ada di Kabupaten Bulungan.
Selain itu juga mengenai upaya reduced emission, deforestation and degradation dan manejemen penggunaan lahan (REDD+) melalui Heart of Borneo seluas 1,2 juta Ha di Kabupaten Malinau.
Menurut Gubernur, isu perdagangan cukup penting lantaran provinsi ke 34 ini melakukan kegiatan perdagangan berupa ekspor hasil pertanian.
“Ini selalu kita lakukan sejak dulu. Kita harapkan perdagangan di Kaltara mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi bersama dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Pemprov, kata Gubernur juga sedang membangun jalan penghubung dari Malinau menuju Krayan sepanjang 196 kilometer. “Ini bertujuan untuk membuka akses jalan yang menghubungkan Kaltara dengan Malaysia. Tentunya ini akan membuka peluang pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Berkaitan dengan KIHI, Gubernur mengungkapkan saat ini tengah berjalan. Ia menargetkan dalam waktu dekat Kaltara sudah memproduksi Alumunium Ingot sebanyak 500 ribu ton per tahun pada 2025. Ia juga menyampaikan, KIHI akan banyak tenant yang masuk. Dari situ, Foreign Direct Investment (FDI) Kaltara akan meningkat, bahkan diprediksi mencapai USD 132 miliar. (dkisp)