KALTARAONE.COM, TARAKAN – Terobosan besar di bidang penyediaan air bersih telah dirasakan oleh warga RT 5 Kelurahan Pantai Amal. Pada Kamis (6/7/2023), warga di wilayah tersebut, terutama di RT 5 Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur, secara resmi mendapatkan pasokan air PDAM melalui Program sambungan air PDAM gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tarakan.
Lukman, seorang warga RT 5 Pantai Amal, mengungkapkan bahwa mereka telah lama mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih. Mereka hanya mengandalkan air hujan yang tidak selalu turun setiap hari, terutama dalam beberapa hari terakhir ini. Harga sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air kadang-kadang mencapai Rp 100 ribu per bulan, jauh lebih mahal dibandingkan harga air PDAM. Dalam satu rumahnya, terdapat empat orang yang membutuhkan air untuk mencuci baju, mandi, memasak, mencuci piring, dan keperluan lainnya.
Kehadiran sambungan gratis hari ini sangat disyukuri oleh Lukman, meskipun baru terpasang tiga hari yang lalu. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena sekarang mereka dapat mandi dan mencuci dengan mudah. Lukman telah tinggal di sana selama enam tahun dan berharap agar ke depannya lebih banyak warga yang mendapatkan layanan air bersih, bukan hanya di wilayah mereka, dan juga pelayanan yang lebih baik.
Lukman mengakui bahwa saat ini mereka baru mulai menggunakan air PDAM, dan informasinya menunjukkan bahwa biaya air PDAM lebih murah daripada biaya air sumur bor. Kemungkinan biaya bulanan tidak akan mencapai Rp 100 ribu. Biaya bulanan hanya sekitar Rp 8 ribu ditambah biaya beban sebesar Rp 40 ribu.
“Izin saya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pak Wali Kota, Pak Iwan, dan Pak TNI AL yang telah membantu izin untuk memasang pipa sambungan di wilayah kami,” ujar Lukman.
Iwan Setiawan, Direktur Utama Perumda Tirta Alam Kota Tarakan, menyatakan bahwa setelah pemasangan serentak di wilayah Amal, masih ada tugas yang harus diselesaikan karena baru sekitar 400 sambungan rumah yang terpasang.
“Di sini, masih terpasang sekitar 400 sambungan rumah, jauh dari jumlah total yang dibutuhkan, sekitar 3.000 sambungan rumah. Selain di Amal, nanti akan dipasang juga di Indulung, Mamburungan, dan Tanjung Pasir. Ini tahun keempat, namun baru pada tahun ini Pantai Amal dapat beroperasi setelah Indulung dioperasikan sebelumnya,” papar Iwan Setiawan.
Ia menjelaskan bahwa pada hari ini, sekitar 500 sambungan rumah telah terpasang di Pantai Amal. Sisanya terkendala oleh persyaratan domisili KTP dan masalah lahan yang belum dapat dipasang. “Jika semua dipasang, perkiraan kami adalah sekitar 2.000 sambungan rumah di sini. Jaringan pipa kolaborasi antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan PDAM. Ada beberapa bagian yang ditangani oleh PDAM, sedangkan Tanjung Pasir dan Tanjung Batu masih harus dipasang sambungannya. Tekanannya di sini sekitar 4 bar,” jelas Iwan Setiawan.
Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pada tahun 2023, telah terpasang sekitar 18.816 sambungan rumah gratis di rumah-rumah warga. “Kita baru saja menyelesaikan pemasangan sambungan PDAM gratis yang ke-18.816 di Pemkot Tarakan. Selama 4 tahun lebih, hampir 5 tahun, kita berhasil mencapai 118,16 persen dari target awal kita, yaitu 10 ribu sambungan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran Perumda PDAM Tirta Alam Kota Tarakan yang telah memberikan dukungan, camat lurah, dan OPD terkait. Program ini akan terus berlanjut selama warga belum memperoleh air bersih.
“Masih terdapat beberapa wilayah yang belum teraliri pipa utama, dan ini menjadi tugas kami untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah tersebut. Masalah lainnya adalah sengketa lahan dan kendala non-teknis lainnya, yang masih menjadi tugas kita,” paparnya.
Namun, menurutnya, data saat ini menunjukkan bahwa 94 persen dari jumlah penduduk Tarakan telah terpasang sambungan air bersih PDAM dan dapat menikmati layanan tersebut. “Masih ada beberapa daerah, seperti Amal, Tanjung Batu, Tanjung Pasir, dan Mamburungan Timur yang masih belum teraliri, terutama di daerah gunung. Semua ini sedang dalam progres penyelesaian. Tidak ada target pasti untuk mencapai 100 persen, karena akan selalu ada penambahan baru, pertambahan jumlah penduduk, dan kami akan terus bergerak,” ujarnya.
Namun, harapannya adalah semua orang bisa mendapatkan air bersih, karena ini merupakan pelayanan dasar yang harus berkelanjutan selama masih ada manusia yang membutuhkannya.
“Selama ada kami, pemasangan sambungan pasti akan kami berikan secara gratis. Namun, bulanan harus dibayar dan diutamakan untuk masyarakat tidak mampu,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa pemasangan sambungan PDAM ada dua sumber. Pertama, dari Program APBD Kota dengan alokasi dana sebesar Rp 6 miliar setiap tahun, dan ada juga program dari pemerintah pusat yang memberikan bantuan sehingga prosesnya lebih cepat dan target 10.000 sambungan terlampaui. (ddi)