KALTARAONE.COM, BULUNGAN – Tanah kavling merupakan salah satu instrumen investasi menarik yang menjanjikan keuntungan besar dan kegiatan investasi yang paling digemari.
Mengapa tanah kavling? Pasalnya, tanah kavling merupakan salah satu jenis properti yang banyak dicari orang. Properti ini bisa digunakan sebagai tempat tinggal, bangunan komersial, hingga perkebunan.
Harga tanah kavling tak pernah mengalami penurunan. Bahkan, setiap tahunnya harga jenis tanah ini terus meningkat dan semakin mahal.
Keuntungan yang bisa di nikmati jika beli tanah kavling adalah capital gain atau timbal balik keuntungan yang besar. Bahkan, kenaikan harga lahan tersebut bisa mencapai 20 persen hingga 30 persen setiap tahunnya.
Permintaan masyarakat yang tinggi, akibat ketersediaan lahan kosong di kota-kota sudah makin berkurang, sedang angka permintaan tak pernah turun setiap tahunnya.
Keuntungan berikutnya yang bisa diperoleh adalah biaya perawatan tanah kavling yang murah. Dalam beberapa kasus, biaya tersebut bahkan tidak diperlukan karena bisa di lakukan sendiri, tanah kavling cocok sebagai aset jangka panjang, semakin lama makin tinggi harga jualnya.
Hal itu senada dengan yang disampaikan Alwan Saputra, S.Pi., M.M., Owner Sultan Kavling Mangkupadi, berencana akan membuka lahan kavling baru untuk dijual kepada masyarakat Kaltara setelah kavlingan dilokasi pertama habis terjual. Hal ini didorong oleh antusias masyarakat yang sangat tinggi untuk memiliki lahan di lokasi sekitar KIPI.
Harga yang ditawarkan kepada pembeli sudah berbeda dengan yang pertama. Yakni sebesar Rp 15 juta per kavling. Dengan luas per kavling sama dengan lokasi pertama, yakni 15 meter x 30 meter.
Kenaikan ini disebabkan salah satu faktor hadirnya pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) sehingga mendorong harga jual lahan di lokasi sekitarnya melambung tinggi. KIPI yang tahun lalu di sebut Presiden Jokowi saat groundbreaking, merupakan suatu lompatan transformasi ekonomi Indonesia.
“Sedang dalam proses land clearing. Saat ini pengerjaan sudah sekitar 70 persen. Harganya sudah naik tiga kali lipat dari harga awal. Dulu Rp 4,5 juta, sekarang Rp 15 juta per kavling. Adapun pembayaran bisa cash dan diangsur dengan harga sama, dan saat ini sedang dalam pengurusan surat kepemilikan tanah (SKPT) untuk para pembeli,” jelasnya.
Alwan bertutur, peminat lahan yang dijual Sultan Kavling Mangkupadi datang dari berbagai daerah bukan hanya Kaltara saja. Kaltim, Sulawesi, Surabaya, Jakarta, bahkan ada dari luar negeri (Amerika). Sultan Kavling Mangkupadi akan menjual lahan kavling baru di Kilometer 16 (KM 16) Desa Mangkupadi. Luas lahan 22 hektare, sama dengan lokasi pertama dan setelah pembersihan lahan selesai akan dibuatkan patok-patok kavlingan.
“Ini menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Kaltara khususnya, untuk memiliki aset. Bagi masyarakat yang ingin memiliki lahan atau tertarik untuk investasi, bisa segera memesan melalui contact person 081350028369 atas nama Alwan Saputra,” tandasnya. (adv/R1)