KALTARAONE.COM, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs H. Zainal A Paliwang SH, M.Hum bersama Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Dr. Yansen TP. M.Si, menghadiri acara Pembukaan Festival Tari Pesisir, Pedalaman, Permainan dan Olahraga Tradisional Tingkat SMA/SMK/MA Sederajat, Selasa (18/10). Hadir ikut mendampingi, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Datu Iqra Ramadhan, S.Sos, M.Si.
Selain dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 Provinsi Kaltara, acara yang terpusat di halaman SMK Negeri 1 Tanjung Selor itu, juga sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya di Provinsi Kaltara.
Tak hanya itu, terdapat juga kegiatan lainnya yakni Gebyar Project Riil dan Implementasi Kewirausahaan. Adapun peserta yang mengikuti lomba terdiri dari Tari Pesisir (16 group), Tari Kreasi Pedalaman (16 group), dan lomba permainan tradisional sebanyak 25 sekolah. Sementara untuk peserta kewirausahaan sebanyak 6 sekolah.
Atas nama pribadi dan Pemprov Kaltara, Gubernur mengapresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya kegiatan ini.
Menurutnya, ini salah satu upaya dalam mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya di Provinsi Kaltara melalui wadah kreatifitas dengan melibatkan unsur terkait dan masyarakat. Dimana ini sesuai dengan amanat Pemajuan Kebudayaan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017.
“Saya harap kegiatan ini dapat meningkatkan perhatian, kepedulian serta kebanggan masyarakat di Kaltara terhadap budaya yang kita miliki. Tentu, selain menjadi wahana berkreasi, berinovasi, berprestasi dan berkompetisi, kegiatan ini juga merupakan kampaye berkelanjutan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kekayaan dan kekuatan seni budaya,” ujar Gubernur Kaltara, Zainal Paliwang dalam sambutannya.
Tak lupa, Ia juga mengajak untuk terus berupaya mengembangkan perencanaan pembangunan yang berhulu pada kebudayaan, menghidupkan kembali warisan budaya bangsa sebagai potensi yang tak terhingga. Khususnya bagi pembangunan, pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut agar memberi ruang bagi kebudayaan lokal yang selama ini kurang mendapat tempat, perhatian dan bahkan hampir punah, sehingga seluruh nilai, ekspresi dan praktik kebudayaan tersebut dapat memperkaya kebudayaan nasional.
“Mari kita terus berupaya mengembangkan perencanaan, pembangunan yang berhulu pada kebudayaan serta menghidupkan kembali warisan budaya bangsa sebagai potensi yang tak terhingga,” tutup Gubernur. (dkisp)