Maksimalkan Potensi Hasil Laut Kaltara

KALTARAONE.COM, SEMARANG – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H .Zainal A. Paliwang SH. M.Hum bertemu Kelompok nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah (Jateng) di Rinjani Room Hotel Grand Arkenso Kota Semarang-Jawa Tengah, Kamis (22/9).

Disaksikan Gubernur Zainal, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltara, Rukhi Syayahdin menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) antara Pemprov Kaltara dengan HNSI Jateng yang diketuai Riswanto dan DKP Provinsi Jateng oleh Kepala DKP Provinsi Jateng, Fendiawan Tiskiantoro tentang pemanfaatan sumber daya ikan.

Para pihak bersepakat untuk melakukan PKS Andon Penangkapan Ikan. Dengan maksud terjalin kerjasama dibidang Kelautan dan Perikanan, serta tujuan untuk mempermudah koordinasi penanganan, perizinan dan pengawasan terhadap nelayan Andon.

“Kami dari Kaltara ingin sekali meningkatkan pendapatan nelayan di Kaltara yang area tangkapnya dapat dimaksimalkan,” kata Gubernur.

Untuk itu, Gubernur menyambut baik HNSI Jateng yang ingin membantu mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan di Bumi Benuanta yang sangat menjanjikan.

“Saya bersyukur bahwa HNSI Jateng dengan Kaltara bisa bekerjasama untuk kemudian kita ujicoba mungkin 5-6 kapal. Yang hasilnya dapat kita lihat dalam waktu singkat,” terangnya.

Ia menghimbau, untuk dapat segera mempersiapkan rancangan kegiatan untuk perariran Kaltara dengan jangka waktu 5 tahun. “Masalah BBM, masalah keamanan kemudian masalah logistik tidak usah khawatir karena akan kita jamin itu semua. Kita akan melakukan koordinasi dengan Danlantamal dan Kapolda Kaltara,” bebernya.

Sebagai informasi, Andon Penangkapan Ikan adalah kegiatan Penangkapan Ikan di laut yang dilakukan oleh Nelayan dan Nelayan Kecil, dengan menggunakan kapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 30 (tiga puluh) gross tonnage dengan daerah Penangkapan Ikan sesuai tanda daftar kapal perikanan andon atau surat tanda penangkapan ikan andon.

Tujuannya, mencari fishing ground yang masih potensial, menghindari musim paceklik, menghindari cuaca buruk, mengikuti ruaya ikan, efisiensi biaya penangkapan dengan mencari lokasi yang terdekat dengan fishing ground Overexploited di daerah asal. (dkisp)