KALTARAONE.COM, TANJUNG SELOR – Pravalensi stunting atau pertumbuhan tidak optimal pada anak di Kalimantan Utara (Kaltara) masih cukup tinggi, berada pada angka 27,5 persen, diatas target Nasional yakni sebesar 27 persen. Sehingga untuk mencapai target 15 persen di tahun 2024, Kaltara harus bekerja ekstra dalam waktu dua tahun tersisa.
Sebagai wakil ketua pelaksana bidang perencanaan di daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) agar terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting, jika menemukan isu yang dikira dapat menghambat pencapaian target, agar segera diatasi.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Kaltara H Suriansyah saat membuka acara Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022 di Ruang Serbaguna, Kantor Gabungan Dinas (Gadis) Pemprov Kaltara, Jumat (1/7).
Upaya penurunan stunting terus dikebut di wilayah Kaltara, berbagai terobosan dikemas dalam program pembangunan sebagai upaya serius dalam percepatan penangannya. Salah satunya, melalui kegiatan aksi konvergensi yang terintegrasi melalui pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Dikatakan Suriansyah, aksi konvergensi atas penilaian kinerja stunting merupakan pengingat dalam percepatan penurunan stunting. Dimana, dibutuhkan komitmen bersama dengan melibatkan pihak pemerintah daerah, desa/kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat dan mitra pembangunan.
“Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari saudara-saudara sekalian guna percepatan penurunan stunting di Provinsi Kaltara,” kata Suriansyah.
Ia juga meminta kepada Bupati/Wali Kota untuk memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas daerah, memastikan berbagai pihak mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting di wilayah Kaltara.
Sebagai informasi, kegiatan penilaian kinerja aksi konvergensi penurunan stunting diikuti oleh seluruh perwakilan dari kabupaten/kota se-Kaltara. Lewat kegiatan ini, diharapkan angka stunting di Kaltara dapat berkurang demi menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas. (dkisp)