KALTARAONE.COM, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan terus merealisasikan salah satu program unggulannya, pemasangan sambungan air bersih gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Melalui penugasan kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Alam Tarakan, telah terpasang sebanyak 1.236 sambungan bagi warga yang bermukim di Kelurahan Juata Permai, Kecamatan Tarakan Utara.
Walikota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes secara simbolis melakukan pemasangan sambungan gratis di salah satu rumah warga di Jalan Sungai Bengawan, Kelurahan Juata Permai, Kamis (29/6). Hadir dilokasi pemasangan Wakil Ketua DPRD Tarakan Yulius Dinandus, Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan dan Lurah Juata Permai serta warga sekitar.
Realisasi pemasangan sambungan rumah rumah gratis yang telah direalisasikan Pemkot Tarakan menjadi 15 ribu lebih sambungan.
“Kalau dengan ditambah tahun ini sebanyak 15.512 sambungan gratis, dilihat dari persentase target kita yang 10 ribu berarti sudah 150 persen,” jelas Wali Kota kepada awak media.
Tetapi karena rasio per sambungan rumah tangga diturunkan persentasenya, menurut Walikota baru mencapai 86,6 persen.
Pemkot Tarakan menargetkan realisasi pemasangan sambungan rumah gratis bagi MBR hingga 2024, minimal mencapai 95 hingga 96 persen. Karena itu, yang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR), menurut Walikota ada di wilayah timur.
“Target terbesar kita nanti di wilayah timur. Kalau utara, barat, tengah, sudah terpasang sebagian besar walaupun ada beberapa titik yang tertinggal dan itu akan tetap di realisasikan,” tuturnya.
Kendala yang dihadapi, menurut Walikota, karena tidak ada sumber airnya. Untuk menyiasati, Perumda Tirta Alam Tarakan akan mengupayakan melalui suplai air di Embung Indulung. Namun, dibutuhkan tenaga listrik untuk menghidupkan pompa air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Indulung.
“Tahun ini mudah-mudahan dengan masuknya listrik Embung Indulung bisa dipakai airnya, IPA Amal itu bisa dioptimalkan,” harap Wali Kota.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama PDAM Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan menjelaskan saat ini masyarakat kota Tarakan lebih menghemat menggunakan air. Hal ini terjadi lantaran tarif air lebih rasional akibat diterapkan reklasifikasi golongan.
“Dulu rata-rata 38 meter kubik per KK, sekarang rata-rata 19 meter kubik per KK per bulan. Jadi jauh lebih hemat menggunakan air. Sebelum adanya penyesuaian tarif baru, tarif air dikisaran Rp 2.000 – 9.000, setelah adanya kenaikan atau re klasifikasi sekitar 30 persen tarif air menjadi Rp 3.000-12.000 per meter kubik, sedangkan untuk sosial masih Rp 1.400 per meter kubik. Dulu masyarakat cuci motor, mobil menggunakan air PDAM, sekarang pasti lebih berhemat,” jelas Iwan.
Iwan Setiawan berharap tahun ini listrik dari PLN di Indulung sudah terpasang sehingga tahun depan tidak lagi ada persoalan masalah distribusi air bersih.
“Pengerjaanya itu sudah lama selesai, kita terkendala listrik saja. Ya mudahan listriknya segera terpasang sehingga tahun depan tidak lagi ada masalah distribusi air bersih,” pungkasnya. (joe)