KALTARAONE.COM, NUNUKAN – Melihat dan memantau langsung progres pengerjaan pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Labang, Wakil Gubernur Dr. Yansen TP, M. Si membuktikan keseriusan pemerintah menangani persoalan di kawasan perbatasan NKRI.
Baginya PLBN ini adalah representasi kehadiran negara ke tengah-tengah masyarakat. Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalimantan Utara (BPPW Kaltara) melaporkan, per 15 Mei 2022 progres fisik telah mencapai 39 persen dan diperkirakan rampung bulan November tahun ini.
“Ini menjadi sebuah jawaban terhadap kebutuhan masyarakat yang selama ini menghadapi banyak rintangan dan kesulitan. Adanya PLBN akan banyak perspektif yang terbuka. Darat nanti pasti akan terbuka juga,” kata Wagub Yansen, Sabtu (21/5/2022) lalu.
Untuk diketahui, PLBN Labang yang berada di Kecamatan Lumbis Pansiangan Kabupaten Nunukan ini adalah satu-satunya PLBN di Indonesia yang dilintasi melalui jalur sungai. Mendengar hal ini, Wagub Yansen menuturkan tidak menutup kemungkinan untuk waktu yang akan datang jalur darat juga akan dibuka.
Kepada BPPW Kaltara ia berpesan, agar program pembangunan ini tidak sekadar saja. Namun dapat membuka akses jalan parallel antar desa sepanjang bantaran sungai Lumbis dapat terwujud. Dengan begitu, mobilisasi orang maupun barang melalui PLBN Labang bisa menggunakan kedua jalur tersebut. .
“Tentu kita melihat perspekif ke depan jalan ini melalui jalur darat. Jadi saya kira penting juga direncanakan jembatan penyeberangan sehingga itu bisa ke kawasan Malaysia yang memang juga ada di sebelah kanan sungai,” imbuhnya.
Hadirnya PLBN memberikan nilai tambah khususnya di daerah ini. Mengingat posisi geografis wilayahnya yang cukup sulit menjadi perhatian bagi pemerintah daerah. Wagub menilai, kehadirannya dapat memengaruhi pengembangan kawasan, utamanya akses dari Malaysia sehingga perdagangan antar negara itu dapat berjalan maksimal.
Selanjutnya, PPK Bina Penataan Bangunan Defri Kustrianto, ST menjelaskan progres pengerjaan sempat terhambat arus mudik. Sehingga karyawan terlambat untuk kembali bekerja. Akan tetapi ia telah mengantisipasi dengan mulai mendatangkan bahan material dan alat berat dengan memanfaatkan ketinggian air.
“Sebagian besar material kita sudah berada di Mensalong, harapannya kami dapat terselesaikan di akhir tahun 2022 ini,” katanya
Selain itu, ia juga menjelaskan masih ada terdapat kendala untuk pembiayaan. Sebagai komitmen negara, pihaknya tetap berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembiayaan ini supaya dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat.
Progres fisik/ kegiatan yang sedang berjalan saat ini adalah pengerjaan retaining wall, arsitek mess karyawan, struktur pengelola, power house, dan hydroseeding. (dkisp)