Kemenko Marves Dukung Kaltara jadi Pemasok Utama Kebutuhan Pangan IKN

KALTARAONE.COM, TANJUNG SELOR – Kementerian Koordinantor Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI mendukung Provinsi Kalimantan Utara menjadi pemasok utama kebutuhan pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dalam mewujudkan itu, program pertanian dan pangan harus difokuskan sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

Asisten Deputi Planologi, Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemenko Marves, Sugeng Harmono melihat langkah ini merupakan wujud realisasi program Pemprov Kaltara yang bersinergi dengan pemerintah pusat.

“Potensi pengembangan pangan ada di Kaltara. Seperti food estate Delta Kayan yang telah berjalan. Kemudian akan kita lihat kendala-kendalanya seperti apa, sehingga kita bersama kementerian/lembaga terkait akan me-review dan merevitalisasi untuk bisa mendukung ketahanan pangan di Kaltara dan dikembangkan untuk kebutuhan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan IKN,” tutur Sugeng, saat memimpin rapat teknis beserta jajaran instansi terkait pertanian kabupaten/kota, Rabu (30/3/2022).

Sebelumnya, Kemenko Marves telah melakukan peninjauan langsung kondisi di lapangan. Hasilnya, ia melihat potensi dalam mengembangkan potensi ketahanan pangan dengan melihat langsung beberapa lokasi food estate seluas 41 ribu hektar lahan di Delta Kayan.

“Akan kita petakan mana yang memerlukan dukungan infrastruktur seperti irigasi. Kemudian dukungan untuk pengembangan varietas tanaman yang cocok. Dukungan untuk pengolahan lahan sehingga lahan 41 ribu hektar ini bisa dikembangkan dengan produktivitas yang bagus,” tambahnya.

Seperti padi yang masih menjadi varietas utama yang dikembangkan oleh program food estate. Di samping akan dilakukannya pengembangan pertanian terintegrasi dalam beragam jenis komoditas lainnya. Keinginan Pemprov Kaltara sebagai lumbung pangan juga dinilai realistis oleh Kemenko Marves.

“Ada kelapa dalam, jeruk, hortikultura dan juga mina padi yang juga mengembangkan perikanan. Kita akan coba se-optimal mungkin pemanfaatan lahannya. Keinginan Kaltara cukup realistis melihat lokasi food estate Delta Kayan yang tidak jauh dari ibu kota provinsi. Dari hasil penelitian Badan Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) lahannya cukup subur dengan tingkat keasaman (pH) 6. Kita akan bangun demonstration plot (demplot) untuk ditunjukan ke para petani jika dikelola dengan baik hasilnya akan meningkat sehingga petani yang telah bekerja di sektor lain berminat kembali bertani sehingga apa yang diharapkan Pak Gubernur bisa terwujud,” paparnya.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Udau Robinson mengungkapkan dukungan dan keseriusan dari kementerian/lembaga terkait terus digalang agar bisa segera berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Selain berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita juga menyadari bahwa Kaltara bahwa kita penyangga IKN dan KIPI/KIHI di wilayah kita juga ambil peluang di situ bahwa masyarakat untuk bertani,” ujarnya.

Menurutnya, Pemprov Kaltara menempatkan seluruh kabupaten/kota memiliki potensi yang sama besarnya untuk mengembangkan sektor pertanian.

“Potensinya sama. Untuk kabupaten yang sudah siap contohnya Bulungan. Sementara Malinau dan Nunukan punya potensi dan perlu dukungan kementerian/lembaga terkait. Tinggal nanti teknisnya. Tetapi harapan kita semua kabupaten/kota dapat perhatian untuk dikembangkan food estate sehingga produksi tidak hanya Bulungan. Karena kabupaten/kota lain potensi pertaniannya sama,” terang Udau.

Ia berharap komunikasi dan diskusi antar lembaga harus intensif dilakukan tidak terbatas hanya di forum rapat semata. “Supaya apa setiap ada perkembangan informasi dan regulasi itu bisa terkomunikasikan langsung sehingga tidak stagnan ini program,” tuntasnya. (chai/dkisp)