Lonjakan Kasus Dapat Diminimalisir

KALTARAONE.COM, TANJUNG SELOR – Juru Bicara (Jubir) Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara), Agust Suwandi mengungkapkan, kenaikan kasus Covid-19 pada awal tahun 2022 di Kaltara dapat diminimalisir. Hal ini terlihat dari penurunan kasus konfirmasi sejak satu minggu lalu.

“Selain melindungi diri dengan vaksinasi, kita juga harus ketat menaati protokol kesehatan,” ujar Agus saat ditemui di Lapangan Agatis, Senin (21/3/2022). Agust juga meminta agar masyarakat tidak termakan isu hoax tentang program vaksinasi. Bergulirnya isu tersebut, kata Agust dapat mempengaruhi keinginan masyarakat untuk vaksin.

Seperti diketahui, Kaltara telah mengalami lonjakan pada kasus penularan Covid-19. Dari kenaikan tersebut, Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan adalah dua dari lima kabupaten/kota menyumbang banyak kasus.

Agust menuturkan kenaikan kasus dapat disebabkan oleh kurangnya penerapan protokol kesehatan di masyarakat. Angka kematian tersebut didominasi oleh pasien yang tidak melakukan vaksinasi. “Kami telah mengamati data perkembangan, kasus yang meninggal itu justru lebih banyak dari mereka yang tidak vaksin. Masyarakat jangan banyak termakan isu dan hoax,” tuturnya.

Agust menjelaskan, vaksinasi tetap efektif mengurangi gejala penularan di samping memungkinkan untuk terpapar Covid-19. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat dalam membantu pemerintah dianggap penting untuk mengurangi lonjakan tersebut.

Dari data terbaru yang dirilis dari Dashboard Satu Data Vaksinasi KPCPEN per 21 Maret 2022 laju vaksinasi mingguan di Kaltara sebanyak 1.332 orang per minggu. Rinciannya, Kabupaten Bulungan sebanyak 295 orang. Lalu Kabupaten Malinau sebanyak 129 orang, kemudian Kabupaten Tana Tidung sebanyak 37 orang. Selanjutnya, Kabupaten Nunukan sebanyak 470 orang dan Kota Tarakan sebanyak 400 orang.

Sementara itu, total sasaran vaksinasi estimasi pusat (Sasaran SDM Kesehatan s/d Anak) sebanyak 617.700 orang. Dengan prosentase vaksinasi dosis I sebanyak 511.471 orang (82,80 persen). Kemudian vaksinasi dosis II sebanyak 398.673 orang (73,06 persen). Lalu, vaksinasi dosis III yang terdiri dari SDM Kesehatan sebanyak 6.422 orang (90,57 persen) dan masyarakat umum sebanyak 32.991 (7,16 persen). (dkisp)