Kanada Bakal Bantu Pendanaan Rehabilitasi Ekosistem

DIBANTU PENDANAAN : Wakil Gubernur Kaltara, Dr Yansen TP, M.Si memaparkan kondisi geografis Provinsi Kaltara di hadapan rombongan Kedutaan Besar Kanada, di Kedai Lupis, Tanjung Rumbia, Selasa (8/2/2022)

KALTARAONE.COM, TANJUNG SELOR – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen TP, M.Si memaparkan posisi strategis Kaltara dalam mempengaruhi perubahan iklim dunia di hadapan Kedutaan Besar Kanada yang diwakili oleh Kepala Biro Kerjasama, Gayle Bernett di Kedai Lupis, Tanjung Rumbia, Selasa (8/2/2022).

“Sebuah kebanggaan besar bagi kami atas kunjungan Kedutaan Besar Kanada merupakan respon positif ketika Indonesia meluncurkan kepedulian untuk rehabilitasi mangrove,” ujarnya.

Melihat keseriusan negeri pecahan es ini pada isu perubahan iklim Wagub memaparkan bahwa sebagian besar hutan yang masih terjaga kelestariannya ada di Kaltara.

“Kaltara memiliki kawasan yang masih lestari di dunia serta spesial karena memiliki semuanya baik flora dan faunanya lengkap ada di sini. Jadi ini merupakan kesempatan yang baik mudah-mudahan ke depan kita bisa melihat Kaltara menyeluruh untuk dunia,” terang Wagub.

Kepala Biro Kerjasama Kedutaan Kanada Gayle Bernett tertarik pada konsep Pemprov Kaltara dalam pengelolaan ekonomi berbasis kelestarian alam.

“Apa yang saya dengar dari Pak Wagub begitu menarik, ketika beliau mengatakan sebuah contoh tambak udang tidak bisa hanya fokus berproduksi dengan membabat mangrove untuk hasil yang lebih besar dan ditujukan pada kami bahwa keseimbangan ekosistem bisa diwujudkan. Memotong mangrove justru akan merusak ekosistem dan menurunkan produktivitas (tambak, red). Kita harus belajar bagaimana menyatukan aktivitas ekonomi dan kelestarian alam,” tuturnya.

Kedutaan Kanada menegaskan kehadiran mereka dalam kunjungan kerja kali ini untuk memetakan rencana strategis penanganan mangrove bersama Pemprov Kaltara.

“Niatnya setelah kunjungan ini kita putuskan di mana, dengan siapa, kemudian bagaimana bekerjasama melihat beragam faktor ini agar selaras dalam mewujudkan keinginan pemerintah daerah,” tambahnya.

Sementara itu Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda-Litbang, Ridwan Mahmud berharap kunjungan ini bisa meningkatkan anggaran Pemprov Kaltara melalui sumber hibah kerjasama dengan negara asing. Hal ini bertujuan agar provinsi termuda ini tidak hanya bergantung pada APBD serta APBN Kementrian/Lembaga.

“Untuk membantu meringankan beban dalam menjalankan pertumbuhan hijau/ekonomi berbasis kelestarian alam itu diperlukan peranan yang sangat besar termasuk dari negara-negara lain. Sebagaimana yang disampaikan Pak Wagub bahwa negara pendonor seperti Kanada ini memberikan peran aktif baik finansial maupun sumber dayanya,” ungkapnya.

Kerjasama yang telah terjalin lama antara Pemprov Kaltara dan Kanada ini, melalui perantara organisasi pembangunan antar-pemerintah, Global Green Growth Institute (GGGI). Ridwan mengungkapkan pada program rehabilitasi mangrove ini diadakan penelitian untuk mengetahui jumlah karbon pada tiap satu luasan mangrove.

“Dana dari mereka, tenaga ahlinya dari mereka dan bekerjasama dengan universitas yang membidangi (hutan/mangrove, red), nanti kita mendapatkan dokumen yang membantu Pemprov Kaltara apa yang harus kita ikuti sesuai hasil penelitian,” tuntasnya.

Adapun yang hadir mendampingi pada pertemuan itu, Perwakilan Kedutaan Kanada Jamal Gawi, Perwakilan GGGI Indonesia Marcel Silvius serta perwakilan OPD Provinsi Kaltara.(CHAI/DKISPKaltara)