TARAKAN, kaltaraone.com – Menyikapi beredarnya foto salah satu oknum Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Utara (KOKAM PWPM Kaltara) yang juga terlibat di Komunitas Jaringan Intelektual Muda Matahari (JIMMI) dengan mendukung salah satu Paslon Gubernur Kaltara, mendapat sorotan tajam dan klarifikasi dari Markas Wilayah.
“Semangat KOKAM adalah bela negara dan bela persyarikatan. Jiwanya KOKAM adalah sifat altruisme, urusan kemanusiaan, kebencanaan dan ekologi. Bukan urusan berpolitik atau dukung mendukung salah satu paslon,” tegas Kepala Staf Operasional BPO KOKAM Wilayah Kaltara, Islamuddin, Kamis (15/10/2020)
Menurutnya, KOKAM merupakan bagian dari pemuda Muhammadiyah. Menjadi KOKAM adalah menjadi kader pemuda Muhammadiyah dan kader Muhammadiyah. Sehingga sikap politik juga harus sejalan dengan pimpinan persyarikatan.
“Sudah ditegaskan oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah dan Ketua Muhammadiyah Kaltara sebelumnya, bahwa para Kader Muhammadiyah tidak boleh membawa nama persyarikatan. Apalagi memakai simbol dan atribut dalam mendukung calon tertentu terlebih lagi seorang anggota KOKAM,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Islamuddin, terkait foto salah satu oknum anggota KOKAM yang ikut berfoto memakai rompi KOKAM sudah diperiksa.nia juga menegaskan, sudah memeriksa oknum tersebut.
“Memang oknum tersebut memakai rompi salah satu atribut non resmi KOKAM. Dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan bukan dari anggota raesmi BPO KOKAM Kaltara melainkan salah satu pengurus Lembaga Gerakan Kewirausahaan di Muhammadiyah. Selain itu juga, sesuai perintah DANWIL KOKAM Kaltara, kami telah mengamankan rompi tersebut agar tidak salah digunakan lagi oleh yang bersangkutan,” beber Islamuddin.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kiprah KOKAM selalu menjadi kebanggaan anggota KOKAM maupun Warga Muhammadiyah yang jua merupakan bagian dari kawah candradimuka perkaderan Anak Muda Muhammadiyah. Sehingga ada saja dari warga Muhammadiyah yang mengenakan simbol atau atribut non resmi KOKAM sehari-hari.
“Yang jelas sesuai instruksi Komandan Nasional melalui Komandan Wilayah KOKAM Kaltara, bahwa secara kelembagaan KOKAM harus berdiri tegak lurus di jalur khittohnya sebagai gerakan dakwah dan moral dengan satu komando kepemimpinan dalam prinsip sami’na wa atho’na,” pungkasnya.(ko1)