KALTARAONE.COM, TARAKAN – Kendati harga emas selama sepekan terakhir menurun, sejumlah toko perhiasan di Kota Tarakan justru sepi pembeli.
Seperti yang dikatakan Toni, seorang pedagang emas di Pasar Beringin Kelurahan Selumit Pantai Kecamatan Tarakan Tengah kepada Kaltaraone.com, Sabtu (15/8/2020).
Ia menyebutkan, dalam sepekan terakhir emas 23 karat atau satu gram terjadi penurunan harga sebesar Rp10 ribu.
“Harga sebelumnya Rp920 ribu untuk 23 karat, sekarang dalam semingguan ini turun Rp10 ribu atau Rp910 ribu,” sebutnya.
Meski harganya turun, pembeli justru sepi. Jika biasanya melayani lima sampai 10 orang per hari, sekarang malah menjadi rerata dua hingga lima orang.
Menurutnya, naik turunnya harga emas dalam sepekan terakhir dipengaruhi faktor ekonomi global.
“Sepinya pembeli dikarenakan masih adanya corona. Sehingga mempengaruhi pendapatan masyarakat kota Tarakan,” katanya.
Mengenai turunnya harga emas, dia menilai disebabkan menguatnya mata uang USD dolar Amerika Serikat,
Penuturan senada juga seorang pemilik toko emas lainnya di Jalan Yos Sudarso, H.Gessa. Namun, penurunan harga emas 23 karat yang dijual Haji Gessa, sapaan akrabnya, sebesar Rp20 ribu dari Rp950 ribu harga sebelumnya.
“Sekarang harga emas turun menjadi Rp930 ribu untuk yang 23 karat dari Rp950 ribu harga sebelumnya,” sebutnya.
Pembeli emas selama pandemi, Haji Gessa juga mengatakan menurun. “Biasanya sebelum corona yang membeli emas rata-rata lima sampai tujuh orang. Sekarang malah jadi satu sampai tiga orang, bahkan tidak ada,” ungkapnya.
Para pedagang emas ini mengharapkan wabah virus corona yang melanda Indonesia tak terkecuali di Tarakan segera berakhir. Sehingga kondisi perekonomian masyarakat kembali normal seperti sebelumnya. (cup/sur)